Mahasiswi UMS Menghilang, Diduga Dibawa Kabur ke Suriah  

Reporter

Senin, 16 Maret 2015 17:53 WIB

Para tahanan sesaat sebelum dieksekusi, para tahanan ini dituduh memata-matai pergerakan ISIS dan persenjataan mereka, 14 Maret 2015. Dailymail

TEMPO.CO, Surakarta - Seorang mahasiswi semester akhir Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, dilaporkan hilang oleh keluarganya. Mahasiswi bernama Siti Lestari itu tidak bisa dihubungi sejak awal Februari kemarin.

Orang tuanya melaporkan hilangnya Siti ke Kepolisian Resor Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin 16 Maret 2015. "Keluarga sudah berupaya mencari, namun tidak bisa ketemu," kata ayah Siti, Sugiran yang melapor bersama istri dan anak sulungnya.

Sugiran melakukan kontak terakhir dengan anaknya pada Januari 2015. "Dia menelepon minta uang Rp 3,5 juta," katanya. Uang itu digunakan untuk membayar biaya semesteran dan ongkos hidup sehari-hari. Sugiran mentransfer uang lewat anjungan tunai mandiri.

Selang beberapa hari kemudian, Siti tiba-tiba mengirim semua barang-barangnya ke rumah orang tuanya di Demak. "Dikirim melalui pos," katanya. Lima kardus yang dikirimkan itu berisi pakaian serta buku-buku. Setelah itu, Siti tidak bisa dihubungi lagi.

Keluarga langsung ke Sukoharjo untuk melacak keberadaan Siti. Hanya saja, mahasiswi itu ternyata sudah lama meninggalkan kos. "Dia ternyata pindah ke sebuah kontrakan sejak pertengahan tahun lalu," kata Sugiran.

Dibantu beberapa teman Siti, Sugiran akhirnya bisa menemukan kontrakan tersebut. Hanya saja, rumah itu ternyata telah kosong. Berdasarkan informasi tetangga, Siti tinggal di kontrakan itu bersama seorang pria bernama Bahrun Naim.

Menurut Sugiran, Siti memang pernah membawa Bahrun ke rumahnya di Demak dan memperkenalkan sebagai calon suaminya. Namun, orang tua Siti menolak lantaran pria tersebut sudah memiliki istri dan anak.

"Informasi yang kami dapatkan, Bahrun sudah berangkat ke Suriah," kata Sugiran. Dia khawatir anak perempuannya juga dibawa serta. "Itu makanya kami lapor ke polisi untuk mencari kepastian," katanya.

Berdasarkan catatan Tempo, Bahrun pernah ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada November 2010. Polisi juga menyita ratusan butir peluru dari rumah kontrakan Bahrun yang berada di Pasarkliwon, Solo.

Bahrun akhirnya didakwa berdasarkan Undang-Undang Darurat Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dan bahan peledak. Pengadilan Negeri Surakarta akhirnya menjatuhkan vonis penjara selama 2,5 tahun. Dia dinyatakan terbukti menyimpan 533 butir peluru laras panjang dan 32 butir peluru kaliber 9 mm.

Aktivis Laskar Umat Islam Surakarta Endro Sudarsono mengatakan, Bahrun yang tinggal bersama Siti sama dengan Bahrun yang pernah ditangkap Densus. "Orangnya memang sama," katanya. Hanya saja, dia mengaku kurang begitu mengenal orang tersebut. "Dia tidak aktif di dunia kelaskaran di Solo."

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya