Nelayan Cantrang Masih Bisa Melaut hingga September  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Sabtu, 14 Maret 2015 16:21 WIB

Nelayan menunjukkan foto Menteri Susi Pudjiastuti dalam aksi menolak Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan di Tegal, 28 Januari 2015. Alat tangkap ikan cantrang dogol yang digunakan mayoritas nelayan di Tegal termasuk satu dari enam jenis pukat tarik berkapal. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Rembang - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masih mengizinkan nelayan melaut menggunakan penangkap ikan cantrang hingga September mendatang. Pemberian izin itu disampaikan Susi kepada pelaksana tugas Bupati Rembang, Jawa Tengah, Abdul Hafidz, bersama lima wakil nelayan Rembang pada pertemuan Februari lalu.

Pertemuan itu dilakukan untuk mencari solusi bagi nelayan setelah diterbitkannya larangan penggunaan trawl dan turunannya di perairan Indonesia. "Pada pertemuan itu, saya minta kelonggaran waktu dua tahun hingga nelayan benar-benar siap melepaskan cantrang, namun ditolak," kata Abdul kepada Tempo, Sabtu, 14 Maret 2015. Menteri Susi hanya memberikan izin hingga September.

Kelonggaran itu bertujuan memberikan waktu kepada nelayan agar bersiap meninggalkan cantrang. Apalagi saat ini di Rembang sedang terjadi tren perubahan status nelayan kecil menjadi pemilik kapal. "Tapi saya sedikit khawatir karena perjanjian itu tidak ada hitam di atas putih. Hanya melalui lisan Bu Menteri," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Rembang hingga kini masih terus berdialog dengan sejumlah perwakilan nelayan guna menjembatani kelanjutan dari kebijakan yang diharapkan menguntungkan kedua belah pihak. Abdul menilai kebijakan yang dilakukan Susi tersebut bersifat final.

Ia meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mempertimbangkan sejumlah aspek. “Salah satunya mengenai alat apa yang dilegalkan untuk digunakan nelayan,” katanya.

Selain itu, ia meminta bantuan pemerintah untuk pengadaan jaring baru sebagai pengganti alat tangkap cantrang. Selama ini, untuk membeli jaring, nelayan harus berutang. "Setelah saya sampaikan, Bu Susi mengiyakan. Apakah nanti itu bentuknya hibah atau pembinaan, saya belum tahu," kata Abdul.

FARAH FUADONA

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

8 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

11 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

15 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

16 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

22 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

25 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya