Pelajar Indonesia Radikal di Turki, Apa Sebabnya?

Reporter

Sabtu, 14 Maret 2015 14:04 WIB

Warga Suriah Kurdi berada diatas truk saat akan menyerberang ke Turki dekat perbatasan Kobani, di Suruc, Sanliurfa, 8 Oktober 2014. Ratusan warga mengungsi setelah Negara Islam (IS) menguasai wilayah Kobani. Stringer/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Pemahaman Islam radikal di kalangan pelajar Indonesia di Turki bukan diperoleh setelah mereka menuntut ilmu di negara sekuler itu.

Menurut penggiat nilai-nilai Islam damai "Gusdurian" di Turki, Muhammad Syauqillah, umumnya para pelajar itu sudah datang dengan pemahaman Islam yang radikal. Meski jumlah mereka relatif kecil, dampaknya bisa luas.

"Kalau ditelusuri, mereka terlibat jaringan organisasi Islam radikal yang ada di Indonesia selama ini," kata Syauqillah kepada Tempo, Jumat malam, 13 Maret 2015. Saat ini, sekitar seribu pelajar, baik setingkat SMA maupun mahasiswa, tinggal di Turki. Semuanya penerima beasiswa.

Mereka inilah, ujar Syauqillah, yang membantu orang-orang Indonesia yang ingin masuk ke Suriah melalui Turki untuk bergabung dengan milisi di sana. Menurut Syaquillah, satu-satunya jalur paling aman bagi orang asing yang ingin membantu kelompok militan, seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), di Suriah hanya melalui perbatasan Turki.

Di kota perbatasan Turki dan Suriah, Gaziantep dan Kilis, ada orang yang sudah ditempatkan di sana untuk memberi petunjuk jalan dan logistik kepada orang-orang asing yang ingin bergabung dengan ISIS. Turki mendata semua warga asing yang menyeberang ke Suriah.

"Jadi tidak sulit sebenarnya menelusuri para pelajar Indonesia yang bergabung dengan ISIS, apalagi hubungan Indonesia dan Turki baik selama ini," kata Syauqillah.

MARIA RITA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya