1.000 Pelajar Indonesia Tinggal di Turki  

Reporter

Sabtu, 14 Maret 2015 12:14 WIB

Bocah melihat rumah simpatisan ISIS Firman Hidayat Silalahi (36), di Kampung Mampangan, Depok, Jabar, 22 Agustus 2014. TEMPO/Ilham Tirta

TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat doktor di Universitas Marmara, Turki, Muhammad Syauqillah, mengatakan sekitar 1.000 warga negara Indonesia menuntut ilmu di Turki. Mereka terdiri atas pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan mahasiswa.

Mayoritas mereka adalah penerima beasiswa baik dari pemerintah Turki, pemerintah Indonesia, maupun lembaga pendidikan swasta. "Yang tingkat SMA atau hafal Al-Quran mendapat beasiswa dari Kementerian Agama," kata Syauqillah kepada Tempo, Jumat malam, 14 Maret 2015.

Di luar kegiatan studi, mereka mengikuti diskusi nilai-nilai Islam damai yang disuarakan Gusdurian, kelompok peminat pandangan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di Turki atau kegiatan tentang Islam lain dengan kelompok lain.

Namun, dia melanjutkan, ada juga yang memilih bersikap eksklusif atau menutup diri. Menurut Syauqillah, para pelajar atau mahasiswa Indonesia yang eksklusif ini cenderung memiliki pemahaman Islam yang radikal.

Karena itu, mereka dikhawatirkan mudah direkrut oleh jaringan Islam radikal. Adapun pelajar dan mahasiswa yang terbuka tapi memiliki pemahaman tentang Islam yang dangkal juga berpotensi mudah direkrut oleh jaringan tersebut.

Ia menyesalkan langkah Kedutaan Besar Indonesia di Turki yang tidak intens merangkul dan membina warga Indonesia di negara tersebut. "Sayang sekali, kedubes kita tidak intens membina mereka. Seingat saya, Kedubes hanya sekali mengundang kami, yakni saat memperkenalkan dubes baru, tahun 2010," kata Syauqillah.

Syauqillah menduga kuat jaringan ISIS menargetkan mereka. "Sudah dua pelajar Indonesia yang saya tahu bergabung dengan ISIS," ujarnya. Satu di antaranya, ia mengungkapkan, adalah warga Kalisari Dharma, Surabaya, Jawa Timur.

MARIA RITA




Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya