JK Pro Golkar Agung Laksono, Kubu Ical: Ini Drama Politik  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 11 Maret 2015 06:43 WIB

Jusuf Kalla dimintai keterangan saat keluar dari pintu Rutan gedung KPK, Jakarta, (27/6) Kedatangan politisi partai Golkar tersebut untuk menjenguk Gubernur Riau Rusli Zainal yang ditahan di Rutan KPK dalam kasus proyek PON Riau. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan konflik Partai Golkar sudah selesai dengan dikeluarkannya keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Selasa, 10 Maret 2015. Keputusan itu menguatkan posisi Agung Laksono sebagai pengendali Partai Golkar setelah terlibat dalam konflik panjang dengan pengurus Golkar pimpinan Aburizal Bakrie.

JK mengatakan pemerintah mengikuti keputusan hukum itu. "Itu keputusan mahkamah partai yang kemudian disahkan oleh Kemenkumham, ya, kita ikuti hukum saja," ujar JK di kantornya, Selasa, 10 Maret 2015.

Menurut JK, Mahkamah Partai Golkar, yang menjembatani kedua pihak internal yang, sudah membuat keputusan, yang kemudian disahkan Menteri Hukum dan HAM. "Jadi sudah selesai, kan, semua," katanya. JK menambahkan, dalam menyusun struktur pengurus, Agung Laksono tetap harus melibatkan Ical--panggilan Aburizal. "Harus diakomodasi bagi yang mau, tentu ada juga yang tak mau."

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly resmi mengesahkan kepengurusan Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Ancol. Kepengurusan yang diketuai Agung Laksono itu dinyatakan sah dan diminta segera mengirimkan susunan kepengurusan yang lengkap kepada Kementerian Hukum dan HAM.

Laoly berujar, keputusan itu dia ambil setelah meminta pertimbangan dari para ahli dan anggota stafnya agar sesuai dengan aturan. Sesuai dengan keputusan tertanggal 15 Desember 2014, kata Laoly, Kementerian Hukum menyerahkan penyelesaian konflik Golkar kepada Mahkamah Partai Golkar.

Adapun kubu Aburizal tak mau menerima keputusan tersebut. Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Bali, Idrus Marham, menyebut keputusan itu sebagai drama politik.

"Kami santai saja. Ini betul-betul drama politik, di mana keputusan Menkumham justru lahir dalam pemerintahan yang merupakan buah dari reformasi," kata Idrus di sela-sela Rapat Konsultasi Nasional Partai Golkar pimpinan Aburizal Bakrie di Jakarta, Selasa malam, 10 Maret 2015.

Idrus meminta Menkumham tidak merusak proses demokratisasi dan pengangkatan nilai-nilai kejujuran yang tengah berlangsung di dalam Partai Golkar. Kementerian, kata Idrus, juga tidak boleh memanipulasi fakta-fakta yang telah menjadi putusan Mahkamah Partai Golkar.

Politikus Golkar, Fadel Muhammad, menyebut Menteri Yasonna telah memanipulasi putusan Mahkamah Partai Golkar dengan mengesahkan kepengurusan partai beringin versi Agung Laksono. Fadel menegaskan bahwa dalam putusan yang dibacakan Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi, disebutkan bahwa telah terjadi perbedaan pendapat di antara empat hakim Mahkamah Partai Golkar.

Karena itu, kata Fadel, Mahkamah tidak mencapai kesatuan pendapat tentang keabsahan kedua munas. "Mahkamah kan mengatakan tidak (mencapai kesepakatan pendapat). Kok, seorang menteri memutuskan begini (mengesahkan kepengurusan hasil Munas Jakarta)," kata Fadel.

Pihaknya, kata Fadel, segera melapor ke pihak berwajib atas dugaan praktek pemalsuan dokumen kepesertaan musyawarah nasional yang dilakukan kubu Agung Laksono. "Kami sedang bergerak sekarang, semua perwakilan daerah sudah melaporkan ke polisi," kata Fadel seperti dikutip dari Antara.

TIKA PRIMANDARI


Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

5 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

8 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

12 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

16 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

23 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

23 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

23 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya