TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla masih membantah masih terjadinya kriminalisasi terhadap pemimpin nonaktif, penyidik, dan pendukung Komisi Pemberantasan Korupsi. JK, begitu ia biasa dipanggil, mengatakan kriminalisasi terjadi ketika proses hukum dibuat-buat. "Proses itu fakta. Orang diperiksa itu bukan kriminalisasi," kata JK setelah meresmikan Gedung Pascasarjana-JK School of Government Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu, 7 Maret 2015.
Dia mengatakan sejumlah pegiat antikorupsi semestinya tidak takut diperiksa kepolisian. Sebab, selama ini, kata JK, mereka kerap mendesakkan penahanan dan pemeriksaan orang lain. "Masak, karena mengaku pahlawan antikorupsi, lalu tidak mau diperiksa. Salah, dong."
JK menuding tindakan sejumlah tokoh yang dinilai menjadi korban kriminalisasi setelah meletus konflik antara KPK dan Polri tidak sportif. Komentarnya itu berkaitan dengan inisiatif sejumlah tokoh yang berusaha menemui Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk mendesakkan penghentian kriminalisasi.
Mereka di antaranya Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto; mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana; dan mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Yunus Husein, yang mendatangi Kementerian Sekretariat Negara kemarin.
JK justru menantang mereka untuk memberikan penjelasan gamblang bahwa mereka tidak bersalah. "Jangan hanya (mengeluarkan) opini dan mempengaruhi orang. Jelaskan masalahnya, sportif dan jantan," kata JK.
Dia mengungkapkan, selama ini pengungkapan perkara korupsi oleh KPK juga berawal dari dugaan. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, KPK lalu mengungkap banyak bukti. "Kasus BG apa bukan dari dugaan?" katanya.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita terkait
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
9 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
10 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
12 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
13 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
24 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
24 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
24 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
25 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaLebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
25 hari lalu
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.
Baca SelengkapnyaArti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu
42 hari lalu
Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Baca Selengkapnya