Jokowi Belum Baca Draf Inpres Pemberantasan Korupsi
Jumat, 6 Maret 2015 12:09 WIB
Presiden Jokowi (tengah) bersama Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti (kiri), Jaksa Agung HM Prasetyo (kedua kiri), dan Plt. Ketua KPK Taufiequrachman Ruki (kedua kanan) menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka Jakarta, 25 Februari 2015. ANTARA/Setpres-Intan/HO
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan belum membaca draf instruksi presiden tentang pemberantasan korupsi. Menurut dia, draf inpres itu belum sampai ke mejanya. "Belum bisa saya katakan apa-apa, belum sampai ke saya," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jumat, 6 Maret 2015. Dia juga belum dapat memastikan penandatanganan draf itu. Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan Presiden Joko Widodo akan menerbitkan instruksi presiden tentang pemberantasan korupsi. Andi mengatakan penerbitan inpres itu bertujuan memperkuat upaya penanganan dan pencegahan korupsi. Berbagai kalangan menilai inpres itu diterbitkan untuk melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, kemarin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah penilaian itu.REZA ADITYA
Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu
8 jam lalu
Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.
Baca Selengkapnya
Akhir Politik Jokowi di PDIP
14 jam lalu
Akhir Politik Jokowi di PDIP
Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.
Baca Selengkapnya
Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari
15 jam lalu
Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari
Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.
Baca Selengkapnya
Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara
19 jam lalu
Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.
Baca Selengkapnya
Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024
21 jam lalu
Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024
Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.
Baca Selengkapnya
1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
21 jam lalu
1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca Selengkapnya
Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK
1 hari lalu
Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.
Baca Selengkapnya
Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya
1 hari lalu
Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya
Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.
Baca Selengkapnya
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram
1 hari lalu
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram
Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.
Baca Selengkapnya
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
1 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
3 jam lalu
9 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu