Tim DVI: Empat Jenazah Bukan Korban Air Asia?

Reporter

Kamis, 5 Maret 2015 05:58 WIB

Petugas mengecek Badan pesawat AirAsia QZ8501 sebelum upacara penyerahan kepada KNKT, di Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok, Jakarta, 2 Maret 2015. Penyerahan badan pesawat AirAsia QZ8501 menandai penutupan operasi pencarian serpihan dan korban. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengaku kesulitan mengidentifikasi sebanyak empat jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 pada 28 Desember 2014 yang tersisa di Rumah Sakit Bhayangkara. Keempatnya terdiri dari tiga jasad relatif utuh dan satu hanya berupa potongan tubuh.

Mereka semua sudah ditemukan cukup lama namun belum juga berhasil diidentifikasi seperti halnya 99 lainnya--terdiri dari 96 jasad utuh dan tiga potongan tubuh. “Dalam tragedi Air Asia ini kami memperkirakan hanya ada dua kemungkinan, (kempatnya) termasuk korban Air Asia atau bisa saja orang hilang yang berarti bukan korban Air Asia,” kata Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Budiyono, Rabu 4 Maret 2015.

Budiyono menunggu hingga pekan depan untuk memastikan keempat jenazah masuk dalam kemungkinan yang mana. Saat itu analisa data DNA akan dikirim dari Markas Besar Polri. Keputusan yang sama akan dibuat terhadap tujuh potongan tulang temuan tim Badan SAR Nasional saat mengangkat serpihan terakhir bangkai pesawat Air Asia pada Senin lalu. “Semoga minggu depan bisa teridentifikasi semuanya dan tidak ada sisa jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara,” kata dia.

Kemarin, DVI juga mengumumkan kepastian identitas untuk dua potongan tubuh berupa dua kaki kiri. Potongan kaki pertama diketahui milik Sukiatna Haripin, laki-laki, 60 tahun, warga Malang. Identifikasi berdasarkan kesamaan DNA dengan pembanding milik ayah kandung korban.

Potongan tubuh kedua disebutkan milik Susilo Gani, laki-laki, 63 tahun, warga Surabaya. Identifikasi juga berdasarkan kecocokan data DNA korban dengan sampel pembanding milik anak kandung korban.

Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widiyatmoko mengatakan, proses klaim asuransi kecelakaan oleh keluarga akan tetap diterima sekalipun nanti proses identifikasi dihentikan menyusul disetopnya operasi evakuasi korban oleh Badan SAR Nasional. Termasuk, ketika masih ada puluhan dari total 162 penumpang dan awak pesawat itu yang belum ditemukan.

“Kalau dari Polda baru bisa mengeluarkan surat kematian setelah ada jenazah teridentifikasi, tapi apabila tidak ada jenazahnya maka memerlukan surat kematian dari pengadilan,” kata dia. Seperti diketahui, Badan SAR Nasional telah menutup operasi pokoknya dengan mengganti operasi kecil atau harian yang akan dimulai sejak Senin hingga tujuh hari ke depan.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

17 hari lalu

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Air Asia mengangkut lebih dari 310 ribu penumpang selama arus mudik Lebaran 2024 atau 3-18 April 2024 dengan lebih dari 2.000 penerbangan.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

20 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

52 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

52 hari lalu

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

Air Asia menyiapkan 350 ribu kursi penerbangan selama 3 - 18 April 2024, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

55 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

57 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

4 Maret 2024

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya