Tatang Koswara berkamuflase saat dalam penugasan. Tatang bertugas di medan perang Timor Timur 1977-1978. Dia menorehkan banyak prestasi di medan tempur, nama Tatang tercatat dalam buku 'Sniper Training, Techniques and Weapons' karya Peter Brokersmith yang terbit pada 2000, nama Tatang berada di urutan ke-13 sniper hebat dunia. (foto: Dok. Pribadi)
TEMPO.CO, Bandung: Sebelum meninggal, Purnawirawan Pembantu Letnan Satu Tatang Koswara pernah mengatakan akan kembali turun ke medan perang jika Indonesia berada dalam kondisi genting. “Kalau negara genting, kakek pernah bilang bakal menghilang, dan kembali menjadi sniper lagi,” kata cucu Tatang, Yoga Taufiq Sanjaya, 23 tahun, Rabu, 4 Maret 2015.
Selain itu, Yoga mengatakan, Tatang menitip pesan agar dirinya selalu cinta Tanah Air. Tatang juga meminta Yoga melakukan segala upaya demi kepentingan negara.
Tatang tutup usia pada umur ke-68 tahun, Selasa, 3 Maret 2015. Tatang dimakamkan dengan upacara penghormatan militer pada Rabu siang, pukul 11.30. Keluarga Tatang hanya bisa menangis sepanjang acara pemakaman itu.
Tatang adalah pensiunan TNI AD dengan pangkat terakhir pembantu letnan satu. Meski begitu, Tatang masuk jajaran penembak jitu terbaik di dunia. Dalam buku Sniper Training, Techniques, and Weapons karya Peter Brookesmith terbitan 2000, nama Tatang masuk daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia.
Tatang mulai masuk militer melalui jalur tamtama di Banten pada 1966. Pada 1977-1978, Tatang beroperasi di Timor Timur. Di bekas provinsi Indonesia itu, lebih dari 40 orang Fretilin menjadi korban tembakan jitunya.
Meski punya ijazah sekolah teknik (setara SMP), Tatang melamar sebagai prajurit tamtama menggunakan ijazah SR (sekolah rakyat) atau sekolah dasar. Selang beberapa tahun, Tatang mengikuti penyesuaian pangkat sesuai dengan ijazah yang dimiliknya itu.
Sebagai bintara, Tatang ditempatkan di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pusenif). Di sana pula Tatang mengikuti berbagai pelatihan, mulai kualifikasi raider hingga sniper. Tatang menggunakan sandi S-3 alias siluman 3.