TEMPO Interaktif, Tasikmalaya:Keberadaan personil TNI AU di provinsi Nanggroe Aceh Darusalam tidak akan mengalami perubahan, meskipun naskah perdamaian antara RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) akan ditandataganai 15 Agustus. Sebab, keberadaan pasukan TNI AU di sana merupakan pasukan organik sehingga tidak perlu ditarik."Kami masih tetap menempatkan pasukan TNI AU di Aceh, karena keberadaan mereka masih sangat diperlukan," tegas Asisiten Operasi KSAU Marsekal Muda I Gusti Made Oka kepada wartawan saat menyaksikan latihan perang pasukan Paskhas di Landasan Udara Wiradinata, Tasikmalaya, Selasa (02/08). Komandan Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU Marsekal Pertama Putu Sulastra, memastikan penarikan hanya akan dilakukan jika ada perintah langsung dari pimpinan. "Sampai saat ini belum ada perintah penarikan, tegas Putu Sulastra. Mengenai persenjataan TNI AU yang masih sangat sederhana, Made Oka mengakuinya. Namun hal itu, kata dia, tak menyurutkan semangat para prajurit di lapangan. Sejauh ini, persenjataan yang ada tetap dipelihara dengan bagi agar bisa berfungsi optimal. Dengan keterbatasan anggaran negara, ia berharap pembelian persenjataan baru tak harus berkiblat pada alat buatan Amerika. Kami sedang melihat persenjataan yang secara teknis bisa kita pakai dan itu tidak harus dari barat yang penting kualitasnya masih bagus," katanya. Rambat Eko