Kronologis Teror Cairan Merah ke KJRI Sydney

Reporter

Rabu, 4 Maret 2015 05:13 WIB

Foto PM Australia, Tony Abbott dan tumpukan uang koin. Abbott pernah mendesak Indonesia untuk membatalkan eksekusi mati terpidana narkoba Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dengan mengungkit dana bantuan kemanusiaan saat pemulihan tsunami Aceh. Twitter.com

TEMPO.CO , Jakarta:- Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sydney, Australia, Yayan G. Mulyana menceritakan kronologi pelemparan cairan warna merah pada Selasa, 3 Maret 2015. Aksi pelemparan cairan warna merah itu diduga kuat berkaitan dengan eksekusi mati dua warga Australia. Keduanya dihukum mati karena terbukti bersalah menyelundupkan 8,2 heroin 2004.

"Kejadian itu lebih tepatnya dikatakan sebagai gangguan, bukan teror," kata Yayan dalam rilis yang diterima Tempo, Selasa, 3 Maret 2015. Berikut kronologis pelemparan cairan merah ke KJRI di Sydney.



1. Berdasarkan hasil pengecekan pada CCTV kantor KJRI, aksi pelemparan balon dilakukan pada Senin, pukul 22.27 waktu setempat. Pelaku yang diduga perempuan melancarkan aksinya selama lima menit.



2. Pihak KJRI Sydney pertama kali melihat benda berupa balon berisikan cairan (8-10 balon) dan bercak menyerupai darah pada gerbang masuk kantor pada jam 5.40 pagi (3 Maret).



3. Kemudian, KJRI menghubungi polisi pada pada pukul 6.05. Sekitar 10 menit kemudian, polisi tiba dan langsung membuat garis polisi.



4. Satu anggota Forensic Service Group tiba di KJRI pada pukul 8.15 dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Di antaranya seperti foto lokasi, pengambilan sampel cairan, dan sidik jari pada gerbang. Belum ada hasil penyelidikan mengenai cairan apa yang terdapat dalam balon tersebut.



Advertising
Advertising

5. Saat ini kantor KJRI terus berada dalam pengawasan dan penjagaan polisi.

6. Kami terus melakukan konsolidasi dengan seluruh staf untuk tetap hati2, waspada dan saling menjaga seraya tetap melaksanakan tugas keseharian,termasuk pelayanan keimigrasian, kekonsuleran dan kemasyarakatan.



Adapun Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Sofia Sudarma, mengimbau masyarakat Indonesia yang bekerja di New South Wales, Brisbane, dan South Australia untuk tetap tenang. "Tetap hati-hati dan saling berkoordinasi seraya melaksanakan kegiatan rutinnya masing-masing," ujarnya.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

21 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

21 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

6 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

9 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

9 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

10 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

16 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya