Kabut Asap, Jarak Pandang di Bengkalis Hanya 800 Meter

Reporter

Selasa, 3 Maret 2015 20:43 WIB

Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, 18 September 2014. Jarak pandang menurun hingga 800 meter. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan buatan melalui teknik modifikasi cuaca berhasil menurunkan hujan di sejumlah daerah di Riau. Namun hujan yang turun belum merata, walhasil titik api (hostpot) kebakaran lahan masih terus bermunculan terutama di Bengkalis. Kabut asap sisa kebakaran lahan mengganggu jarak pandang menurun hingga 800 meter.

"Kemarin ada titik api muncul di Bukit Batu," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis, Suiswantoro, saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 Maret 2015.

Musim panas disertai angin kencang, kata Suiswantoro, menyulitkan regu pemadam menjinakkan api yang menghanguskan lahan gambut yang tersebar di beberapa kecamatan di Bengkalis.


Kebakaran lahan di Desa Dompas, Kecamatan Bukit Batu masih terus meluas menghanguskan 10 hektar. Disusul kebakaran di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Siak Kecil mencapai 15 hektar.

Kemunculan titik api juga terjadi di Kecamatan Bengkalis tepatnya di Desa Pematang Duku Timur, Desa Kelapapati dan Desa Air Putih seluas 2 hektar. Sebanyak 24 orang regu pemadam diturunkan memadamkan api yang berada di tengah perkebunan warga itu. "Pemadaman melalui darat masih terus kami upayakan," ujarnya.

Suiswantoro juga mendeteksi kebakaran lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti tepatnya di Pulau Padang. Api yang membakar lahan tampak merah menyala terlihat dari Selat Bengkalis arah timur.


Kabut asap pun tampak mengepul sejauh tiga kilometer dan mengganggu jarak pandang hingga 800 meter di Sungai Pakning, Bengkalis. "Kami akan salurkan 12 ribu masker di Sungai Pakning," katanya.

Pejabat Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Heru Widodo mengatakan modifikasi cuaca hujan buatan berhasil menurunkan hujan di wilayah Bengkalis bagian selatan, Bengkalis dan Siak. Namun hujan yang turun belum merata disebabkan benih awan hanya terdapat di selatan Bengkalis. Untuk hari ini, Selasa, 3 Maret 2015 lanjut dia, telah terjadi hujan deras di Pelalawan. "Hujan deras sudah turun di Pelalawan," ujarnya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

47 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya