Dana Desa Rp 3,3 Miliar untuk Wartawan di Blitar Dibatalkan  

Reporter

Senin, 2 Maret 2015 16:42 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Blitar - Rencana alokasi dana desa hingga Rp 3,3 miliar untuk wartawan dalam bentuk biaya pemberitaan di media massa di Blitar, Jawa Timur, akhirnya dibatalkan. Rencana itu berasal dari pengarahan pemerintah kabupaten setempat, tapi ditolak sejumlah kepala desa.

Dalam rencana itu, setiap desa diminta menyisihkan Rp 15 juta dari alokasi dana Rp 350 juta yang akan diterimanya pada 2015 untuk kepentingan pemasangan iklan tentang perkembangan desa masing-masing. Tota 220 desa di Blitar diminta melakukan hal tersebut.

"Kalau memang ditolak, harus dibatalkan," kata Bupati Blitar Herry Noegroho, Senin, 2 Maret 2015.

Menurut Herry, pemuatan berita tentang potensi desa menjadi wewenang masing-masing kepala desa. Artinya, bila berita itu dianggap tak terlalu penting, desa yang bersangkutan boleh tidak beriklan.

Bupati juga meminta Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapemas), yang mengajukan gagasan alokasi dana untuk wartawan tersebut, tidak memaksakan kehendak. "Bapemas hanya mengimbau, tidak harus dipenuhi," ujarnya.

Herry mengklaim sudah bertanya kepada Kepala Bapemas Joni Setiawan ihwal polemik itu. Menurut dia, Bapemas hanya mengusulkan pemasangan pariwara sebagai salah satu cara mengalokasikan dana desa.

Alasannya, kata dia, banyak kepala desa yang masih bingung mengalokasikan dana yang jumlahnya besar itu. Sebab, selain mendapat kucuran alokasi dana desa sebesar Rp 350 juta pada 2015, para kepala desa menerima bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp 1,4 miliar.

Sebelumnya, Joni Setiawan berdalih media massa memiliki peran strategis untuk "menjual" potensi desa. Lagi pula, "Mana mau media diminta memberitakan hal begituan kalau (desa) tidak membayar atau beriklan," katanya.

Namun, Kepala Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, yang juga Ketua Asosiasi Kepala Desa Blitar, Nurkhamim, mengatakan tak seharusnya dana desa dialokasikan untuk wartawan. Alasannya, dana tersebut lebih dibutuhkan masyarakat untuk membiayai keperluan konkret ,seperti pengadaan beras dan pembangunan infrastruktur. "Apa yang bisa dipublikasikan kalau masyarakatnya miskin?" katanya.

Adapun Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri--wilayah tetangga Blitar--Fadly Rahmawan mengatakan siapa pun tidak bisa mengarahkan pemberitaan media, meski melalui kerja sama. Dia melanjutkan, justru kerja sama seperti itu berpotensi melemahkan daya kritis jurnalis. "AJI menolak dan akan melawan program itu," katanya.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

5 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

21 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

52 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya