Eksekusi Bali Nine, Jokowi: Kata Saya Lunak, Tapi Tindakan..  

Reporter

Sabtu, 28 Februari 2015 20:26 WIB

Jokowi menjawab pertanyaan sejumlah wartawan usai blusukan ke sejumlah toko beras di Pasar Pagi Rawamangun, Jakarta Timur, 28 Februari 2015. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah dihubungi oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott untuk membahas eksekusi mati Bali Nine. Dalam percakapan pada Rabu malam lalu itu, Jokowi mengatakan bisa memahami situasi yang terjadi di Australia. Namun, Abbott menilai kedua warga negaranya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, akan bebas dari regu tembak.

"Saya sampaikan bahwa Indonesia bisa memahami situasi Abbott. Tapi kalau tafsiran dia, saya enggak tahu seperti apa," kata Jokowi di Pasar Burung, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu 28 Februari 2018. "Mungkin kata-kata saya lunak. Tapi nanti lihat saja tindakannya."

Jokowi sebelumnya disebut melunak soal eksekusi mati terhadap kedua warga Australia oleh media Negara Kangguru. Situs Sydney Morning Herald pada 26 Februari menuliskan bahwa Abbott menilai Jokowi tengah mempertimbangkan posisi Indonesia mengenai hukuman mati terhadap dua warganya.

Abbott tidak bersedia mengungkapkan rincian pembicaraan keduanya. “Namun Presiden (Jokowi) sangat mengerti posisi kami dan saya pikir dia mempertimbangkan dengan hati-hati posisi Indonesia,” kata Abbott.

Menurut Abbott, percakapan dengan Jokowi, yang disebutnya sebagai teman, merupakan sebuah sinyal positif. Namun Abbott mengatakan percakapan tersebut tidak menjadi tanda bahwa Chan dan Sukumaran, yang menyelundupkan narkoba 8,3 kilogram pada 2005 dan dijatuhi hukuman mati pada 2006, akan bebas dari regu tembak.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, membenarkan bahwa PM Abbott menelepon Jokowi. Arrmanatha menyatakan pemerintah Indonesia memahami tindakan yang dilakukan Abbott untuk melindungi warga negaranya.

Hubungan kedua negara memanas setelah Jokowi menolak grasi yang diajukan 11 terpidana mati, termasuk Sukumaran, 33 tahun, dan Chan, 31 tahun. Selain dari Australia, kritik datang dari Brasil, dan sebelumnya Belanda dan Prancis.

MUHAMMAD MUHYIDDIN | NATALIA SANTI

Berita terkait

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

6 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

1 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

4 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

4 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

5 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

8 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

9 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya