Legenda 7 Manusia Harimau Teror Warga di Seluma  

Reporter

Kamis, 26 Februari 2015 07:08 WIB

Harimau Sumatera. TEMPO/Robin

TEMPO.CO, Bengkulu: Warga Desa Talang Beringin di Kecamatan Seluma Utara, Bengkulu, bermusyawarah setiap malam pascakejadian seorang warganya yang tewas mengenaskan diduga karena dikoyak harimau pada Ahad, 22 Februari 2015. Musyawarah menghadirkan seluruh sesepuh untuk mencari tahu penyebab dan menyelesaikan persoalan agar tidak ada korban lagi.

"Bukan tidak mungkin kejadian ini ada hubungannya dengan legenda 7 Manusia Harimau karena mungkin ada keturunannya atau justru mereka pernah tinggal di sini," kata Sadisi, Kepala Desa Talang Beringin, mengungkapkan, Rabu, 25 Februari 2015.

Ketakutan Sadisi dan warganya itu berdasarkan kejadian seorang warga lain yang kesurupan pada Ahad malamnya. Warga itu merangkak dan mengaum layaknya harimau. Dia sempat mengatakan kalau telah memakan Lisman--nama warga yang menjadi korban terkaman harimau--karena lapar.

Menurut Sadisi, harimau yang merasuki warga tersebut mengatakan kalau dia utusan dari Bukit Seblat yang termasuk wilayah Kabupaten Pagar Alam, Sumatera Selatan. Adapun Lisman disebutkannya memiliki nazar di Bukit Kumbang namun tak ditepati sehingga membuat penunggu daerah tersebut marah.

"Beberapa tahun lalu Lisman punya niat jika berhasil akan melakukan doa di kebun miliknya di Bukit kumbang, namun janji itu tak dipenuhi," kata Sadisi menceritakan ulang.

Berdasarkan legenda yang ada, Desa Talang Beringin dulu sekali bernama Beringin Tanjung Sakti. Leluhur masyarakat desa tersebut adalah kepuyangan serunting sakti yang berasal dari Pagar Alam. Beberapa pemikiran yang dihasilkan dari musyawarah warga adalah mengganti nama desa itu agar konflik antara manusia dan harimau tidak terulang.

Sebelumnya, Kepala Seksi Wilayah 2 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu Darwis Saragih mengatakan kasus harimau menerkam manusia di Taman Buru Semidang Bukit Kabu, Kabupaten Seluma, merupakan kasus pertama setelah lima tahun. "Biasanya yang jadi korban adalah ternak," katanya.

Ia mengatakan konflik antara manusia dan harimau Sumatera di kawasan tersebut telah terjadi sejak 1950. Itu artinya, kata Darwis, dapat disimpulkan jika kawasan tersebut merupakan habitat harimau.

"Kejadian ini tidak terlepas dari tingginya pembukaan lahan baru sehingga daerah jelajah harimau berkurang," katanya.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

16 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

28 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

33 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

33 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

35 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

44 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

54 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

58 hari lalu

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

59 hari lalu

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

26 Februari 2024

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.

Baca Selengkapnya