TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah pengelola obyek wisata di wilayah Kota Yogyakarta menyatakan delay parah yang menimpa maskpai Lion Air dengan tujuan salah satunya ke Yogyakarta empat hari terakhir atau saat bertepatan dengan libur imlek, tak mempengaruhi kunjungan wisatawan. “Kunjungan justru meningkat karena kebanyakan wisatawan asal luar DIY menempuh jalur kereta api dan bus, baik dari Jakarta maupun Surabaya,” ujar Kepala Kantor Taman Pintar Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono, Senin 23 Februari 2015.

Yunianto merinci, sejak sehari sebelum imlek hingga akhir pekan lalu yakni 18 hingga 22 Februari 2015, kunjungan Taman Pintar didominasi rombongan pelajar dan wisatawan umum asal luar DIY. Dengan rata-rata kunjungan 4.000 hingga 5.000 per hari. “Tidak ada satupun yang membatalkan kunjungan karena Lion Air,” kata dia.

Malah, kata Yunianto, kunjungan saat Februari yang bertepatan dengan imlek ini lebih bagus dari bulan-bulan yang sama tahun sebelumnya. “Februari itu masih masa low season, biasanya kunjungan wisata ke Yogya anjlok, untuk Taman Pintar paling banter biasanya hanya 1.000 orang saat bulan Januari sampai April,” kata Yunianto.

Manajer Pemasaran Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta Yosep Kurniawan pun menyatakan serupa. Kunjungan wisatawan ke kebun binatang saat kasus Lion Air ini mencuat tak terpengaruh dan justru semakin tinggi dibanding bulan sama tahun lalu. “Dalam sehari saat liburan imlek kemarin masih 10.000 orang per hari, biasanya separonya tidak ada jika Februari,” kata dia.

Namun Yosep memberi catatan, jika pengunjung Gembira Loka kebanyakan saat peak season tetap didominasi wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur sehingga transportasi bukan persoalan utama. “Transportasi udara bukan satu-satunya pilihan karena jangkauan wisatawan kami hanya area Jawa,” kata dia.

Kepala Divisi Lalu Lintas Unit Pelaksana Teknis Malioboro, Ahmad Syamsudin menuturkan, kunjungan wisatawan di kawasan Malioboro saat imlek lalu meningkat dan tak terpengaruh delay Lion Air. Indikatornya, kata dia, tingkat keterisian kantung-kantung parkir yang tersebar baik di titik Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali, Senopati, dan Ngabean. “Mulai Kamis (saat imlek), kantung parkir di Malioboro penuh tanpa jeda hingga pukul 22.00 WIB,” kata dia.

Namun Syamsuddin menuturkan, kunjungan wisatawan saat imlek di Malioboro kemarin hanya bersifat temporer alias tak banyak yang sampai tinggal. “Kebanyakan wisatawan lokal, untuk wisatawan manca terpantau lebih sedikit, tidak seperti pergantian tahun baru,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO