Masuk Bursa Wakapolri, Budi Gunawan Disindir Harusnya Gengsi

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 21 Februari 2015 05:49 WIB

Komjen Budi Gunawan melambaikan tangan didalam lift seusai Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 15 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada, Hifdzil Alim, mengatakan Budi Gunawan seharusnya menjaga gengsi bila dicalonkan sebagai Wakil Kepala Kepolisian RI. Menurut Hifdzil, setelah gagal menjadi Kapolri, Budi semestinya berfokus pada kasus hukum yang menjeratnya.

"Kasus dia, kan, belum selesai. Masih ada pengajuan kasasi Komisi Pemberantasan Korupsi dan kemungkinan pelimpahan kasus ke Kejaksaan Agung," kata Hifdzil saat dihubungi, Jumat, 20 Februari 2015.

Menurut Hifdzil, Budi Gunawan lebih baik tetap menjadi Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian. Sebab, dengan begitu, konflik KPK versus Polri tak berlarut-larut. "Tinggal meluruskan kriminalisasi penyidik dan pimpinan KPK ini saja."

Sementara itu, peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Miko Ginting, menolak keras pencalonan Budi Gunawan sebagai Wakapolri. Menurut dia, Budi seharusnya dinonaktifkan dari kepolisian. "Status tersangka masih melekat pada dia," kata Miko. "Harusnya dinonaktifkan."

"Ketidakpercayaan publik kepada polisi akan semakin menjadi-jadi. Efeknya akan meluas," kata Miko. "Kalau dia jadi Wakapolri, ini seperti mempermainkan publik."

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Sompie menyatakan mantan calon tunggal Kapolri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, masuk dalam bursa calon Wakapolri. Namun, nama calon Wakapolri, kata Ronny, baru bisa ditentukan seusai uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri, Badrodin Haiti, di Dewan Perwakilan Rakyat.

INDRI MAULIDAR

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

4 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

6 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

18 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya