Tunjuk Plt Pimpinan KPK, Jokowi Dinilai Main Aman  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 20 Februari 2015 05:25 WIB

Dua mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, Tumpak Hatorangan (kiri), saat berdiskusi dengan sejumlah tokoh nasional di Gedung KPK, Jakarta, 16 September 2009. Mereka memberikan dukungan dan menuntut agar Presiden Susilo Bambang Yudoyono, segera mengeluarkan Perpu untuk Pengadilan Tipikor. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penunjukan tiga orang pelaksana tugas (plt) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh presiden dinilai kurang pas. Apalagi salah satunya dari unsur polisi meskipun pernah menjadi pimpinan di komisi itu. Penunjukan Taufiequrachman Ruki itu disinyalir justru hanya sebagai upaya untuk menghentikan kasus Komisaris Jenderal Budi Gunawan (BG).

"Jangan-jangan jalan keluarnya malah menghentikan kasus BG," kata Hifdzil Alim, peneliti senior dari Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada, Kamis, 19 Februari 2015.

Selain Ruki yang dinilai tidak pas, Indriyanto Seno Adji juga tidak sesuai dengan kebutuhan KPK saat ini. Sebab, dari sisi umur dan kesehatannya juga kurang fit. “Johan Budi S.P. juga tidak sesuai undang-undang KPK,” ujar Hifdzil.

Sebab, kata Hifdzil, latar belakang Johan yang bukan hukum ditakutkan akan dipermasalahan di kemudian hari. Johan berasal dari internal dan tidak punya latar belakang hukum atau akuntansi. Undang-undang KPK mensyaratkan ada pengalaman khusus di dua bidang itu minimal 15 tahun. "Sepertinya presiden hanya mau main aman di posisinya saja. Tidak berani melawan dan melindungi pemberantasan korupsi," kata dia.

Memang sebagai pelaksana tugas sifatnya hanya sementara. Tapi ujar Hifdzil, saat ini dibutuhkan orang yang berani melawan desain sistematis pelemahan KPK. "Jadi orangnya harusnya tak berasal dari unsur polisi," katanya. "Misalnya, Johan Budi, apakah Presiden sudah cek prasyarat calon pimpinan KPK. Bagaimana kalau ada yang mempermasalahkan keabsahan Johan? KPK jadi limbung lagi, to."

Aktivis Jaringan Antikorupsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Erwan Suryono, mengkhawatirkan pelemahan KPK akan mempengaruhi penanganan kasus korupsi di daerah. Sebab KPK juga melakukan supervisi terhadap kasus korupsi di daerah. "KPK saja dilemahkan, bagaimana dengan penegak hukum lainnya terutama di daerah," tanya Erwan.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

8 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

9 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

9 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

9 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

10 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

10 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

12 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

12 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

15 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya