TEMPO.CO, Medan - Kawanan maling besi merobohkan tiga unit tower milik PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), Selasa 17 Februari 2015 sekitar pukul 21.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun menyebabkan terganggunya distribusi arus listrik ke sebagian kota di Sumut seperti Langkat, Binjai.

Tower yang dirobohkan itu oleh PLN masing-masing diberi kode nomor 214, 215 dan 216. Letak ketiga tower yang menghasilkan aliran transmisi 275 kilovolt itu di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat. Akibat perbuatan tak bertanggung jawab itu, tower yang menghubungkan Pembangkit Listrik Tenaha Uap Pangkalan Susu dengan GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi) Binjai sepanjang 70 KM terhenti total.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumut Komisaris Besar Helfi Assegaf melalui pesan blackberry masengger menjelaskan, penyebab robohnya tower tersebut karena pengerusakan / pencurian member (besi tower yg dirangkai menjadi tower). "Dari hasil penyelidikan kepolisian di tempat kejadian perkara, tower dirobohkan dengan cara mengergaji bagian bawah tower," kata Helfi, Rabu malam 18 Februari 2015.

Mencegah pemadaman listrik terjadi, ujar Helfi, PLN segera memasang tower emergency." Ada lima tower yang akan dipasang untuk memulihkan kembali pasokan listrik dari PLTU Pangkalan Susu," ujar Helfi. Kasus ini, menurut Helfi telah dilaporkan ke Polres Langkat oleh pihak PLN.

Kepala Polres Langkat Ajun Komisaris Besar Dwi Asmoro mengatan, polisi akan memburu pelaku. Dwi memastikan, identitas pelaku perobohan tower sudah diketahui," Polisi sudah mengetahui pelakunya. Akan segera kami tahan," kata Dwi Asmoro.

SAHAT SIMATUPANG