Jokowi Batalkan Budi Gunawan Dinilai Belum Selamatkan KPK

Reporter

Rabu, 18 Februari 2015 19:20 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat akan konperensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, 18 Februari 2015. Presiden Jokowi mengeluarkan Kepres pemberhentian dua pimpinan KPK Bambang Widjojanto dan Abraham Samad. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Setara Institute, Hendardi, menilai keputusan Presiden Joko Widodo yang menarik pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Kepolisian RI belum cukup menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi. Soalnya, Jokowi belum bersikap atas penetapan tersangka para pimpinan KPK dan penyidiknya.

"Sangat disayangkan, Jokowi sama sekali tak bersikap atas kriminalisasi lanjutan terhadap pimpinan KPK dan penyidik KPK," katanya dalam siaran persnya, Rabu, 18 Februari 2015.

Jokowi, kata dia, mengambil jalan aman dengan memberhentikan sementara dua pimpinan KPK yang dijadikan tersangka, yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, dan mengganti posisi mereka. Sikap ini dinilainya netral dan tak menguatkan KPK. "Ini jelas telah mengundang banyak penumpang gelap yang menghendaki KPK lumpuh," ujarnya.

Jokowi memutuskan membatalkan pencalonan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri dan menggatinya dengan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kapolri. Dia juga memberhentikan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto karena keduanya terjerat masalah hukum.

Sebagai gantinya, Jokowi menunjuk tiga pelaksana tugas sementara pimpinan KPK. Dua orang untuk mengisi posisi Samad, dan Bambang. Seorang lainnya untuk mengganti kursi Busyro Muqoddas yang habis masa jabatannya Desember 2014. Para pengganti tersebut adalah mantan pimpinan KPK Taufiequrahman Ruki, guru besar hukum Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji, dan Deputi Pencegahan KPK Johan Budi S.P

Hendardi meminta agar Jokowi sungguh-sungguh mengawal pemulihan KPK setelah penetapan Samad dan Bambang menjadi tersangka. Caranya dengan mengefektifkan posisi Jokowi sebagai atasan kepala Kepolisian RI untuk memastikan Polri tak melakukan tindakan yang kontraproduktif terhadap KPK. Terlebih, kriminalisasi lanjutan tetap mengancam para pegawai KPK dan institusi KPK.

Dia khawatir kriminalisasi ini akan membuat KPK tak bisa bekerja. "Dengan potensi kriminalisasi, maka sulit bagi siapapun utk bekerja dan mengabdi memberantas korupsi," katanya.

NUR ALFIYAH

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

2 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

2 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

3 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

5 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

6 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

6 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

7 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

10 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

12 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya