TEMPO.CO,Makassar - Koordinator tim advokasi Abraham Samad di Sulawesi Selatan, Adnan Buyung Azis, mengatakan sebanyak 75 advokat siap membela Abraham Samad dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen administrasi kependudukan. Tercatat 15 di antaranya berasal dari Sulawesi Selatan. "Kami akan bergabung bersama 60 pengacara yang sudah ada dalam tim hukum KPK di Jakarta," kata Adnan, Selasa, 17 Februari.
Tim hukum itu dinamakan tim advokasi anti kriminalisasi alias tim taktis. Beberapa pengacara Sulawesi Selatan yang akan mendampingi Samad, antara lain, Abdul Azis (ketua LBH Makassar), Zulkifli Hasanuddin (wakil ketua LBH Makassar), Abdul Mutthalib (ketua ACC Sulawesi Selatan) dan Dahlan. "Termasuk saya masuk tim hukum itu," ucap Adnan.
Adnan menerangkan tim taktis dipimpin oleh Dadang Tri Sasongko. Para pengacara yang tergabung dalam tim itu adalah pilihan alias mereka yang mempunyai rekam jejak bagus. Tim advokasi Abraham Samad di Sulawesi Selatan sendiri mulanya mengajukan 60 orang, tapi pada akhirnya cuma disetujui 15 orang.
Saat ini, tim advokasi itu masih saling berkoordinasi dan mendalami pasal-pasal yang menjerat Samad. Adnan mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan mendatangi Markas Polda Sulawesi Selatan dan Barat, untuk mempertanyakan duduk perkara pemalsuan dokumen administrasi kependudukan itu yang dinilainya telah lama terjadi yakni pada 2007.
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat menetapkan Samad sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen administrasi kependukan, Senin, 9 Februari. Namun, pengumuman status tersangka Samad baru dilakukan pada Selasa, 17 Februari. Tersangka utama kasus ini adalah Feriyani Lim.
Dalam kasus ini, Samad disinyalir membantu Feriyani Lim menerbitkan KK dan KTP yang diduga palsu. Lampiran dokumen kependudukan itu yang kemudian dipakai perempuan asal Pontianak ini untuk mengurus paspor di Makassar pada 2007. Belakangan, didapati data kependudukan Feriyani Lim di daerah lain yakni Jakarta dan Pontianak.
Endi mengatakan pihaknya telah melayangkan surat panggilan buat Samad untuk diperiksa sebagai tersangka di Markas Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Jumat, 20 Februari. Ia berharap yang bersangkutan kooperatif. Samad melalui kuasa hukumnya, Nursyahbani Katjasungkana, menyebut kliennya tidak menghadiri panggilan penyidik pada Jumat ini. Itu karena polisi tidak mencantumkan detail sangkaan Samad.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita terkait
Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK
46 menit lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
3 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
4 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik
6 jam lalu
Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka
6 jam lalu
Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?
Baca Selengkapnya2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?
8 jam lalu
Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya
10 jam lalu
Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal
19 jam lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaIstana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK
19 jam lalu
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik
22 jam lalu
Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.
Baca Selengkapnya