25 imigran gelap diamankan petugas kantor imigrasi kota Tangerang, Banten, Rabu (11/9). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Padang - Aparat Kepolisian Resor Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengamankan 30 imigran gelap dari Myanmar dan Banglades. Mereka diduga hendak berlayar ke Pulau Christmas, Australia, untuk mencari suaka.
Kepala Kepolisian Resor Pesisir Selatan AKBP Toto Fajar mengatakan, mereka ditemukan di beberapa titik di Pesisir Selatan, yaitu di kawasan IV Jurai dan Bayang.
"Kemarin kita temukan 24 imigran. Hari ini juga kita temukan 6 imigran di dekat rumah penduduk di kawasan Bayang," kata Toto saat dihubungi Tempo, Jumat 13 Februari 2015.
Toto mengatakan, mereka ditangkap saat akan menuju pantai untuk berlayar. Saat diperiksa mereka tidak memiliki surat-surat, seperti pasport.
Di kawasan pantai itu sudah ada kapal yang menunggu. Di sana juga ada seorang kapten dan seorang ABK yang diduga akan mengantar mereka ke Australia.
"Kapten dan ABKnya berasal dari Sulawesi. Mereka sudah kita amankan juga."
Sebanyak 24 orang yang ditangkap kemaren sudah dibawa ke kantor Imigrasi kelas I Padang. Mereka semuanya laki-laki.
"Enam orang lagi masih di Mapolres. Nanti kita bawa ke Padang."
Kata Toto, berdasarkan pengakuan mereka, sebelum ke Sumatera Barat mereka dari Medan dan Malaysia. Mereka bermaksud akan berlayar dari kawasan pantai di Pesisir Selatan.
Kasi Pengaswasan dan Penindakan Kantor Imigrasi kelas I Padang Isman Jayadi membenarkan ada imigran gelap yang ditangkap kepolisian Pesisir Selatan. "Saat ini 24 imigran gelap itu sudah kita amankan di wisma di Padang," kata Isman.
Isman mengaku sudah melakukan pemeriksaan terhadap imigran gelap itu. Mereka tidak memiliki pasport.
Imigran gelap itu terdiri dari 16 orang dari Myanmar dan delapan orang dari Banglades. Semuanya laki-laki dengan kisaran umur antara 20 hingga 30 tahun.
"Mereka tidak memiliki pasport. Mereka mengaku mencari suaka ke Australia," kata Isman.
Saat ini, Imigrasi Padang sedang menunggu arahan dari direktorat jenderal untuk penempatannya.