Komnas HAM: Kasus Pembantaian Dukun Santet Diabaikan

Reporter

Kamis, 12 Februari 2015 20:02 WIB

Ilustrasi Pembunuhan

TEMPO.CO, Surabaya - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melihat ada indikasi sejumlah pihak mengabaikan kasus pembantaian dukun santet yang terjadi di Banyuwangi dan sekitarnya pada 1998-1999. Menurut Ketua Tim Kajian Komnas HAM, Muhammad Nurkhoiron, indikasi itu tampak ketika pihanya mendatangi Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kodam V/Brawijaya.


Nurkhoiron mengatakan, Polda Jawa Timur mengaku tida bisa memberkan informasi apapun terkait kasus tersebut lantaran peristiwanya sudah lama. "Polda mengatakan, kalau diungkap kembali malah akan mengungkit masa lalu," kata Nurkhoiron dalam jumpa pers di Kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) Surabaya, Kamis, 12 Februari 2015.


Sikap yang sama dengan Polda sama juga disampaikan oleh Kodam V/Brawijaya. Kodam beralasan data lama seperti kasus pembantaian dukun santet pada 1998-1999 sudah tidak mungkin ditemukan. "Lima tahun saja bisa musnah,” ujar Nurkhoiron mengutip pernyataan yang diperoleh timnya dari pihak Kodam Brawijaya.


Komnas HAM juga mendapat pernyataan dari Polda dan Kodam V bahwa pengungkapan peristiwa masa lalu, terutama yang terjadi sebelum masa reformasi, akan sangat sulit. Apalagi waktu itu masih ada penyatuan TNI-Polri yang bernama ABRI. Dokumen-dokumen yang ada kemungkinan besar musnah atau dimusnahkan.


Menurut Nurkhoiron, seharusnya lembaga negara memiliki arsip meskipun menyangkut data-data lama. Komnas HAM yang juga sebagai lembaga negara seharusnya bisa mengakses data-data tersebut.


Advertising
Advertising

Upaya penanganan kasus pembantaian dukun santet yang dilakukan negara, melalui lembaga kepolisian saat itu, juga belum memuaskan. Dalam Berita Acara Pemeriksaan, para pelaku hanya dituduh melakukan tindak pidana biasa. Padahal peristiwa pembantaian dukun santet itu merupakan kejahatan luar biasa.


Karena itu Tim Kajian Komnas HAM akan menelusuri keberadaan keluarga, korban dan mereka yang dijadikan pelaku dalam aksi pembantaian itu.


Dengan adanya penyelidikan Tim Kajian Komnas HAM, Nurkhoiron berharap masyarakat Jawa Timur bisa saling mengawasi dan memantau agar hasil kajian sesuai dengan harapan publik. Ia juga berharap ada perhatian dari pemerintah, baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Aparat TNI dan Polri harus bisa mengungkap dalang di balik kasus itu.


Komnas HAM, kata Nurkhoiron, tetap berkomitmen untuk terus menyelidiki kasus itu secara lebih mendalam. Hal itu merupakan amanat Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM. Dengan demikian kasus itu akan terungkap sebagai pelanggaran HAM berat dan dibawa ke Pengadilan HAM.


AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

3 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

3 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

3 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

4 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

4 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

5 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

5 hari lalu

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

5 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya