Waspada Bengawan Solo, Gresik Tanggap Darurat

Reporter

Rabu, 11 Februari 2015 20:14 WIB

Warga menunggui rumahnya yang dilanda banjir tahunan akibat luapan anak sungai Bengawan Solo di kabupaten Gresik, Jawa Timur, 7 Februari 2015. TEMPO/Artika Rachmi Farmita

TEMPO.CO, Gresik - Ketinggian air Bengawan Solo di Lamongan dan Gresik mengalami peningkatan. Di Kecamatan Dukun, Gresik, setinggi 0,39 Peilschaal atau ketinggian rata-rata permukaan laut. Sementara ketinggian di Lamongan mencapai 1,5 Peilschaal, sehingga Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Lamongan menyatakan status siaga satu.

Meski otoritas pengelolaan sumber daya air telah menetapkan status siaga satu, Pemerintah Kabupaten Gresik belum mengikuti. "Saya pantau di daerah sana (Lamongan) memang airnya sudah tinggi dan dalam kondisi siaga. Tapi belum berpengaruh ke Gresik," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gresik Abu Hassan saat dihubungi Tempo, Rabu, 11 Februari 2015.

Bengawan Solo mengalir melewati Kabupaten Madiun, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Di Gresik, terdapat lima kecamatan yang dilewati, yaitu Kecamatan Dukun, Bungah, Manyar, Sedayu, dan Ujungpangkah. "Sejauh ini masih aman karena antara Tuban dan Lamongan ada sodetan yang bisa langsung secepatnya mengalirkan air dari Bengawan Solo ke laut," ujar dia.

Badan Penanggulangan Bencana Gresik menetapkan siaga darurat bencana mulai 1 Desember 2014 sampai 31 Januari 2015. Namun pada pertengahan Desember, banjir besar melanda Gresik, sehingga statusnya ditingkatkan menjadi tanggap darurat. "Tanggap darurat mulai 19 Desember 2014 dan berakhir 30 April 2015," ujarnya.

Untuk musim penghujan tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana menggunakan data kondisi cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Menurut Abu, kecenderungan rawan banjir di Gresik biasanya terjadi pada Januari dan Februari. "Tapi tahun lalu ternyata April masih ada banjir. Maka kita tetapkan tanggap darurat sampai April," kata dia.

Abu menambahkan, banjir di Gresik tahun ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. Penyebabnya, kata dia, banyak lahan kosong yang telah menjadi perumahan, ditambah pendangkalan akibat sedimentasi di Kali Lamong. Namun dari segi areal terdampak justru terjadi penurunan. Jumlah daerah yang terendam pada 2014 sebanyak 54 desa. "Banjir kemarin 34 desa yang terendam," katanya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

1 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

1 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

2 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

2 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

4 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

4 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya