Hiu Paus Dekat PLTU Paiton Mati, Apa Penyebabnya?

Reporter

Rabu, 11 Februari 2015 19:50 WIB

Seekor ikan hiu tutul mati terdampar di pantai Pelangi, kelurahan Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, (4/8/2012). Ikan hiu tutul ini merupakan ikan hiu kedua yang ditemukan mati terdampar di pesisir selatan Jawa. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Probolinggo-Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Agus Dermawan mengatakan penyebab matinya hiu paus tutul yang terjebak kanal Pembangkit Listrik Tenaga Uap Paiton karena kondisi fisiknya makin lemah, ditambah luka serius pada thorax dan stres tinggi.

"Untuk mengetahui kepastian penyebab matinya ikan secara mikroskopis, tim dokter hewan akan melakukan nekropsi dan uji hispatologi," kata Agus di Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu, 11 Februari 2015.

Menurut Agus tim jejaring penanganan terpadu serta tim rescue PLTU Paiton telah berupaya menyelamatkan hiu paus tersebut pada 6-8 Februari 2015. "(Untuk membebaskan) kami memanfaatkan pasang surut air laut. Namun pada Selasa kemarin, 10 Februari, hiu paus itu tidak mampu bertahan hidup," ujar Agus.

Hiu paus, kata dia, sempat bergerak dari posisi kanal 7-8 ke posisi kanal 3-4 (sekitar 600 meter dari posisi awal). Namun kembali lagi ke posisi semula. Upaya menggiring ikan itu secara langsung tidak dapat dilakukan karena mempertimbangkan area sebagai obyek vital nasional dengan faktor risiko besar dan berbahaya.

"Kecepatan arus 12,6 kilometer perjam per satu kanal intake. Di kawasan ini ada tujuh intake," katanya. Artinya, kata Agus, kapasitas sedot air sangat besar di setiap kanal dan berada di daerah aliran listrik tegangan ekstra tinggi. Melalui perhitungan teknis, kata Agus, tim sepakat untuk melaksanakan evakuasi melalui darat pada 10-11 Februari 2015.

Evakuasi melalui darat dilakukan dengan bantuan alat berat. Skenarionya, hiu paus ditangkap dengan jaring yang dirancang khusus kemudian diangkut menggunakan truk berisi air laut untuk dilepaskan ke laut dengan perkiraan waktu tempuh sekitar 45 menit. Sayangnya, pada Selasa pagi, 10 Februari 2015, tim observasi menemukan hiu paus sudah mati pada posisi bagian hilir intake kanal.

"Hiu paus dievakuasi keluar kanal dan diobservasi medis dokter hewan," katanya. Proses evakuasi memakan waktu empat jam mulai pukul 14.00 hingga 18.15 WIB. Bangkai hiu paus langsung dikubur di areal PLTU Paiton. Agus membantah tudingan lambannya penanganan menjadi faktor penyebab matinya hiu paus tersebut. "Ini kejadian luar biasa yang belum pernah kami lakukan untuk menghadapi di wilayah seperti ini."

Agar kejadian serupa tak terulang, tim pakar mengadakan pertemuan dengan manajemen PLTU Paiton. Sebab menurut Agus, sejumlah hiu paus masih berkeliaran di sekitar Paiton.

Marine Species Conservation Coordination World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Dwi Suprapti mengatakan ada sejumlah luka sayatan yang panjang dan dalam di sekujur tubuh hiu paus itu. "Luka itu menginfeksi, sehingga imunitas semakin menurun. Ditambah lagi kondisi stres karena terjebak lama di kanal," katanya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

3 Mei 2022

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana Pemerintah Daerah Jawa Timur di perbankan memiliki saldo tertinggi per Maret 2022.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya