Alasan Jenazah AirAsia Ini Gampang Teridentifikasi

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 11 Februari 2015 18:07 WIB

Tim SAR membawa peti berisi jenazah yang diduga korban pesawat AirAsia QZ8501 ke dalam mobil ambulans di RS Bhayangkara, Makassar, 3 Februari 2015. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Budiyono, mengatakan tujuh jenazah korban Air Asia yang ditemukan terakhir dan juga yang terakhir tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya pada Ahad, 8 Februari 2015, lebih gampang teridentifikasi. Pasalnya, jenazah itu rata-rata ditemukan di dalam bangkai pesawat atau di sekitar bangkai pesawat, sehingga tidak terombang-ambing ombak di laut.

“Karena tidak terombang-ambing ombak, maka jenazah itu relatif lebih utuh,” kata Budiyono kepada wartawan di posko crisis center, Rabu, 11 Februari 2015.

Jenazah yang relatif utuh itu, menurut Budiyono, masih lengkap anggota tubuhnya, mulai dari tangan, kaki, dan kepala, sehingga tim DVI lebih gampang mengambil rontgen gigi korban untuk dijadikan dasar dalam mengungkap identitas korban. “Jadi, kami tidak perlu menunggu hasil DNA yang masih proses analisa di Mabes Polri,” ujar Budiyono.

Budiyono menambahkan, tujuh jenazah yang datang terakhir itu berbeda dengan jenazah yang datang beberapa hari sebelumnya, karena jenazah yang datang sebelumnya itu rata-rata sudah rusak dan beberapa hanya tinggal tubuh atau bagian dari tubuh. Jenazah yang ditemukan sebelumnya itu kebanyakan ditemukan di Sulawesi Barat, yang sudah terombang-ambing ombak.

Jika terombang-ambing ombak, Budiyono menjelaskan, jenazah itu akan rusak dan sulit dikenali identitasnya, sehingga tim DVI hanya bisa mengandalkan data DNA korban yang sudah dikirim ke Mabes Polri. Dari data DNA itu kemudian dicocokan dengan data DNA pembanding dari keluarga yang vertikal. “Dan ini prosesnya agak lama, karena harus menunggu datangnya hasil tes DNA,” kata Budiyono.

Hingga hari ke-46, total ada 101 jenazah yang sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara. Jumlah itu sudah dikurangi satu bagian tubuh yang ternyata terungkap bagian dari tubuh monyet (non-human). Sedangkan 78 dari 101 jenazah sudah berhasil teridentifikasi dan sisanya, 23 jenazah masih proses pendalaman.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

12 jam lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

17 hari lalu

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Air Asia mengangkut lebih dari 310 ribu penumpang selama arus mudik Lebaran 2024 atau 3-18 April 2024 dengan lebih dari 2.000 penerbangan.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

20 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

52 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

52 hari lalu

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

Air Asia menyiapkan 350 ribu kursi penerbangan selama 3 - 18 April 2024, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

55 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

57 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

4 Maret 2024

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya