Warga memadati halaman Masjid Agung Al Makmur untuk melihat prosesi Uqubat Cambuk kepada 4 pelaku maisir (judi) di Banda Aceh, 3 Oktober 2014. TEMPO/ Fahreza Ahmad
TEMPO.CO , Banda Aceh: Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal mengatakan syariat Islam yang diberlakukan di Aceh bukan penghalang bagi Kota Banda Aceh untuk menuju modernisasi.
"Kami akan tunjukkan ke dunia, syariat Islam tidak menghalangi kami dari mordernisasi. Bahkan dengan tekonologi yang dibingkai syariat, kami yakin akan lebih maju ke depan," kata Illiza dalam sambutan diskusi publik tentang pelaksanaan syariat Islam di Banda Aceh, Jumat, 6 Februari 2015.
Pernyataan itu juga pernah ia sampaikan kepada Duta Besar Amerika Serikat (AS) saat Illiza diundang ke Kedutaan AS di Jakarta, beberapa waktu lalu. Wali Kota itu diundang untuk mempresentasikan soal smart city. Dari sisi pemerintah dan masyarakatnya, Banda Aceh dinilai lebih siap untuk menjadi smart city.
"Mereka (kedutaan AS) awalnya terkejut melihat perkembangan atau pemanfaatan teknologi di kota kita yang menerapkan syariat Islam," kata Illiza. Keterkejutan dinilai wajar, karena di luar negeri, bukan beauty of Islam yang diangkat ke media, tapi lebih cenderung dari sisi lainnya seperti soal teroris.
Menurut Illiza, banyak pihak yang menilai pelaksanaan hukuman cambuk melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Padahal pada dasarnya hukuman penjara bertahun-tahun yang lebih melanggar HAM.
Illiza lalu menceritakan ada non-muslim di Banda Aceh yang ditangkap karena menjual minuman keras. Orang tersebut kemudian meminta dicambuk saja daripada dikenakan pasal KUHP. Dengan dicambuk ia merasa tidak akan mau lagi mengulangi perbuatannya, dan tak perlu dikurung karena harus menafkahi keluarganya. "Tapi tentu hal tersebut tidak bisa kami penuhi karena yang bersangkutan bukan muslim."
Dia mengajak siapapun untuk melihat ke Aceh, bagaimana melaksanakan syariat Islam, bukan dengan mendengar tanpa melihat yang sebenarnya. Hukum cambuk yang diberlakukan di Aceh bukan hanya sebatas hukuman, ujarnya, tapi lebih kepada pembinaan.
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
36 hari lalu
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
39 hari lalu
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
26 Februari 2024
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
BI memproyeksikan Ekonomi Syariah Indonesia tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024. Adapun pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan perbankan syariah.
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
26 Februari 2024
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
Kementerian Keuangan menyoroti minimnya porsi keuangan syariah terhadap kinerja sektor keuangan nasional. Padahal, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam.
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
22 Februari 2024
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan berikutnya. Lalu siapa yang berpotensi menjadi Menkeu berikutnya?