Februari Rawan Longsor, Sejumlah Daerah Diwaspadai
Editor
Dewi Rina Cahyani
Sabtu, 7 Februari 2015 01:29 WIB
TEMPO.CO , Bandung:Tingginya curah hujan selama Februari, membuat sebagian besar wilayah di Indonesia rawan bencana alam. Menurut Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi, dan Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Bencana Geologi, Badan Geologi, Gede Suantika, potensi longsor pada bulan ini lebih tinggi dibandingkan Januari. “Potensi longsor tidak berbeda dengan Januari, tapi lebih tinggi sedikit,” kata Gede saat dihubungi, Jumat, 6 Februari 2015.
Data curah hujan itu, digunakan untuk memprediksi potensi longsor. Peta sebaran potensi longsor di setiap provinsi di Indonesia sudah dikirim ke pemerintah daerah masing-masing. Salinannya bisa dilihat dalam situs resmi milik PVMBG. “BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) berperan dalam mengurangi risiko bencana,” ujar Gede.
Gede mengatakan, badan penanggulangan bencana di setiap daerah diminta agar siap mengantisipasi kemungkinan tingginya curah hujan sepanjang Februari 2015. “Caranya dengan memberikan kesiapsiagaan, dan memfasilitasi masyarakat. Kami sudah member informasi lewat peta-peta pontesi longsor,” katanya.
Ancaman potensi longsor di setiap wilayah, hampir sama dengan bulan lalu. Hanya saja, kata Gede, di Papua, ancaman justru lebih tinggi. “Jawa dan Sumatera potensi longsornya masih sama, kecuali Papua. Namun jumlah penduduk di sana lebih sedikit,” katanya.
Gede mengatakan, meski tidak memerinci, permintaan agar PVMBG untuk memeriksa terjadinya bencana gerakan tanah sepanjang Januari 2015 meningkat. “Cukup banyak, mungkin dua kali lipat dibandingkan Desember 2014,” kata dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Geologi juga sudah memasang sistem peringatan dini longsor atau Landslide Ealy Warning System (LEWS). Gede mengatakan, hingga saat ini sudah genap 10 lokasi rawan longsor di Jawa Tengah dan Jawa Barat yang dipasangi alat ini.
AHMAD FIKRI