Apel AS Berbakteri Dilarang, Apel Batu Naik Daun

Reporter

Jumat, 6 Februari 2015 02:29 WIB

Seorang anak menunjukkan apel yang telah dipetik di kebun apel Agrokusuma Batu, Jawa Timur, Jumat (23/5). Setiap wisatawan yang berkunjung di sini hanya diperbolehkan memetik 2 buah apel per orang. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO , Malang -- Penjualan apel asli Kota Batu meningkat drastis sejak Kementerian Perdagangan melarang masuk apel jenis Gala dan Granny Smith dari Amerika Serikat (AS) yang terserang bakteri Listeria Monocytogenes.

Angka penjualan apel lokal naik 30 persen. Tapi harga apel di tingkat petani masih normal antara Rp 7 ribu sampai Rp 12 ribu per kilogram. Saking larisnya, pedagang di Kota Malang kesulitan mendapatkan apel. Selain Kota Malang, apel Batu dikirim ke kota-kota lain di Jawa Timur, terutama Surabaya, serta dikirim ke kota lain di Indonesia, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Medan, Pontianak, dan Lombok. Mayoritas apel diborong pusat perbelanjaan besar.

"Permintaannya memang sedang naik-naiknya. Berapa pun stok yang kami punya, pasti habis terjual. Saya kirim 5,5 ton apel segar setiap hari," kata Maria, pedagang apel di Pasar Besar Kota Batu, Kamis 5 Februari 2015.

Maria rutin mengirim apel ke Bali, Lombok, Pontianak, Solo, Yogyakarta, dan juga Kota Malang. Untungnya Maria punya kebun apel seluas 3 hektare sehingga masih bisa mandiri memenuhi permintaan. Tiap enam bulan sekali dia memanen 35 ton apel. Dia membeli apel dari petani lain di Kota Batu bila stok apel miliknya habis dan dia tetap saja kewalahan memenuhi tingginya permintaan.

"Kalau sudah begitu, saya terpaksa mencari ke daerah penghasil apel di Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan," ujar Maria.

Lantaran pasokan mulai berkurang drastis, para petani dan pedagang berburu apel ke tiga daerah penghasil apel di wilayah Kabupaten Malang, yakni Poncokusumo, Tumpang, dan Pujon. Bahkan, sebagian petani sekaligus pedagang mencari apel hingga ke desa-desa penghasil apel di wilayah Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Produksi apel Pasuruan identik dengan label Nongkojajar, nama dusun di Desa Wonosari. Selain Wonosari, apel Pasuruan ditanam di Andonosari, Kayubebek, Blarang, dan Gendro.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

11 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

3 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

5 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya