Rencana Flores Jadi Provinsi Terhambat Ibu Kota  

Reporter

Kamis, 5 Februari 2015 09:22 WIB

Sejumlah warga melakukan pawai budaya dalam rangkain pembukaan Sail Komodo 2013 di Labuan Bajo, Flores, NTT, (8/5). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Kupang - Rencana pembentukan Provinsi Flores yang terpisah dari Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini masih terkatung-katung. Rencana itu masih terhambat penetapan lokasi ibu kota.

"Sampai sekarang, para bupati di daratan Flores masih ributkan soal lokasi ibu kota," kata Kepala Biro Tata Pemerintahan NTT Silvester Banfatin kepada wartawan, Kamis, 5 Februari 2015.

Hingga saat ini, menurut Silvester, belum ada usulan dari Panitia Pembentukan Provinsi Flores ke DPRD atau Pemerintah Provinsi NTT untuk ditindaklanjuti terbentuknya provinsi tersebut. Usulan tersebut masih digodok di Flores.

Karena itu, ujar Silvester, Pemprov NTT akan membentuk tim untuk mengkaji lokasi ibu kota dan persyaratan lain sesuai dengan ketentuan undang-undang. Kajian lokasi ibu kota dibagi dalam tiga zona. "Kalau per kabupaten, butuh anggaran yang cukup besar, sehingga dibagi dalam tiga zona," tuturnya.

Pemprov NTT, kata dia, telah menyiapkan dana untuk melakukan kajian. Dari total anggaran Rp 1 miliar untuk pemekaran wilayah, setengahnya akan dialokasi untuk rencana pembentukan Provinsi Flores. "Kalau diusulkan, kami siap untuk terus ke pemerintah pusat untuk ditetapkan," ujarnya.

Wakil Bupati Manggarai Timur Agas Andreas menuturkan masalah lokasi ibu kota Provinsi Flores ini memang menjadi penghambat pembentukan provinsi tersebut. Bagaimana tidak, sembilan kabupaten di daratan Flores menginginkan agar lokasi ibu kota berada di kabupaten mereka. "Belum ada kesepakatan lokasi ibu kotanya," kata Agas.

Karena itu, dia menyarankan agar lokasi ibu kota ditempatkan di kabupaten di daratan Flores yang masih memiliki lahan kosong seluas 100 hektare untuk pengembangan ibu kota. Lahan itu, menurut dia, hanya berada di tiga lokasi, yakni di Nagekeo serta perbatasan Manggarai Timur dan Ngada. "Harus ada bupati yang berani bahwa kami miliki lahan 100 hektare untuk bangun ibu kota," ujarnya.

YOHANES SEO

Berita terkait

Ricuh Eksekusi Lahan di Ciputat: Pertama Datang Ditolak, Datang Lagi Alamat Berganti

7 November 2023

Ricuh Eksekusi Lahan di Ciputat: Pertama Datang Ditolak, Datang Lagi Alamat Berganti

Warga di Kampung Gunung, RT 002 RW 014, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, bentrok dengan aparat pada Selasa siang, 7 November 2023.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Tolak Tambahan 2 Provinsi Lagi di Papua: Selesaikan Dulu yang Ada

20 Desember 2022

Wapres Ma'ruf Amin Tolak Tambahan 2 Provinsi Lagi di Papua: Selesaikan Dulu yang Ada

Ma'ruf Amin menolak usulan penambahan 2 provinsi lagi dari sejumlah masyarakat di Papua dan Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Soal Pemekaran Bukan Bagi-bagi Wilayah

17 September 2022

Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Soal Pemekaran Bukan Bagi-bagi Wilayah

Mendagri Tito Karnavian mengingatkan bahwa pemekaran wilayah bukanlah untuk dimanfaatkan sebagai momentum bagi-bagi wilayah.

Baca Selengkapnya

Mardani Ali Sera Dukung Pemekaran Tasikmalaya

25 Juli 2022

Mardani Ali Sera Dukung Pemekaran Tasikmalaya

DPRD Jabar telah menyetujui rencana pemekaran daerah Kabupaten Tasikmalaya Selatan, Kabupaten Garut Utara dan Kabupaten Cianjur Selatan.

Baca Selengkapnya

Wacana Bogor, Depok dan Bekasi Gabung Jakarta, Plt Bupati Bogor: Harusnya Kita Mekar

19 Juli 2022

Wacana Bogor, Depok dan Bekasi Gabung Jakarta, Plt Bupati Bogor: Harusnya Kita Mekar

Saat ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah mengusulkan pemekaran wilayah Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Bogor Barat dan Bogor Timur.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian: 3 Provinsi Baru Hasil Pemekaran Wilayah Papua Ikut Pemilu 2024

17 Juli 2022

Tito Karnavian: 3 Provinsi Baru Hasil Pemekaran Wilayah Papua Ikut Pemilu 2024

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan tiga provinsi baru di Papua hasil pemekaran wilayah akan mengikuti Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

2.265 Sekolah di NTT Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

11 Juli 2022

2.265 Sekolah di NTT Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

Ribuansekolah di provinsi itu mendaftar secara mandiri sebagai sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.

Baca Selengkapnya

KPU Masih Gunakan 34 Provinsi Sebagai Syarat Pendafataran Parpol untuk Pemilu 2024

7 Juli 2022

KPU Masih Gunakan 34 Provinsi Sebagai Syarat Pendafataran Parpol untuk Pemilu 2024

Sampai saat ini belum ada perubahan pada Undang-Undang Pemilu sebagai lanjutan dari tiga DOB Papua terhadap Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan RUU Lima Provinsi: Sumbar, Riau, Jambi, NTT, dan NTB

30 Juni 2022

DPR Sahkan RUU Lima Provinsi: Sumbar, Riau, Jambi, NTT, dan NTB

DPR) RI mengesahkan Rancangan Undang-undang 5 provinsi, yakni RUU tentang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Riau, Jambi, NTB dan NTT

Baca Selengkapnya

JK Bilang Pembentukan Provinsi Baru di Papua untuk Percepat Layanan ke Masyarakat

29 Juni 2022

JK Bilang Pembentukan Provinsi Baru di Papua untuk Percepat Layanan ke Masyarakat

Menurut JK, Papua merupakan wilayah yang sangat luas, namun infrastruktur di daerah tersebut belum cukup memadai bagi masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya