Kampus Bergerak, Galang Dukungan Selamatkan Jokowi

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 1 Februari 2015 21:24 WIB

UNIVERSITAS GADJAH MADA

TEMPO.CO, Yogyakarta - Puluhan akademikus lintas kampus kembali berkumpul di Gedung Pusat Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM) membahas molornya penuntasan konflik antara Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada Ahad pagi, 1 Februari 2015. Setelah berdiskusi, mereka menggelar aksi pernyataan bersama di depan Gedung Pusat UGM.

Selain puluhan akademikus, dua anggota Tim 9, Buya Syafii Maarif dan Hikmahanto Juwana hadir di forum itu. Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Indonesia (APTISI), Edi Suwandi Hamid dan Sekretaris Jendral Forum Rektor Indonesia, Widodo Muktiyo juga datang. (Baca:Sidang Gugatan Budi Besok, Lonceng Kematian KPK?)

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM, Mochtar Masoed menyatakan hasil diskusi di forum itu menyerukan agar Presiden Joko Widodo alias Jokowi berani bertindak cepat menuntaskan konflik antara KPK dengan Polri. Seruan itu meminta Jokowi tegas mematuhi konstitusi dan mandat rakyat tanpa khawatir dengan ancaman pemakzulan. "Ancaman pemakzulan tidak berdasar, lembaga kepresidenan dibangun dengan dasar sistem presidensial dan hukum yang kokoh" kata Mochtar.

Mochtar mengatakan pernyataan resmi para akademikus lintas kampus itu sekaligus mendesak Jokowi segera mengatasi masalah kekosongan pimpinan di Polri. Tapi, keputusan pengisian jabatan Kapolri diminta memperhatikan prinsip moralitas publik. Seruan itu meminta Jokowi mendengar rekomendasi Tim 9 yang merekomendasikan agar Komisaris Jendral Budi Gunawan tidak dilantik menjadi Kapolri karena berstastus tersangka kasus korupsi. (Baca:KPK Diserang, UGM Dorong Jokowi Lebih Berani)

Seruan lainnya mendesak Jokowi bergerak cepat mengeluarkan langkah konkret menghentikan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK. Mochtar menyatakan langkah tegas dari presiden soal ini penting demin menjamin masa depan pemberantasan korupsi. "Lembaga penegak hukum tidak boleh dijalankan untuk kepentingan pribadi atau golongan," kata dia.

Para akademikus juga mengeluarkan serua mengarah pada lembaga peradilan. Mochtar menyatakan lembaga peradilan tidak bermain-main dengan prinsip hukum dalam memutus kasus gugatan pra peradilan yang diajukan oleh Budi Gunawan. (Baca:Akademikus Dukung Jokowi Tak Lantik Budi Gunawan)

Terakhir, Mochtar mengajak publik kampus di seluruh Indonesia terlibat mendukung gerakan pemberantasan korupsi. Salah satu caranya dengan mencegah penyalahgunaan kewenangan di institusi pendidikan tinggi. Lembaga pendidikan tinggi diminta memberikan keteladanan Antikorupsi.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Baca berita lainnya:
Cerita Ahok: Jokowi Bukan Takut Bu Mega Tapi...
MA: Gugatan Praperadilan Budi Gunawan Sulit

Calon Kapolri Baru, Ini Sinyal Jokowi ke Kompolnas

KPK vs Polri: 3 Momen Kedekatan Jokowi dan Mega

Berita terkait

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

3 jam lalu

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

Presiden Jokowi menerapkan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan. Dirut BPJS Kesehatan klaim pihak rumah sakit sudah siap.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

3 jam lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

6 jam lalu

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

Dalam Pilpres 2024, pemberian bansos beras oleh Jokowi dikritik lawan politik hingga kelompok sipil sebagai upaya cawe-cawe.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

6 jam lalu

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

Sejumlah pihak menyatakan pembentukan Pansel KPK menjadi ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi. Pemberantasan korupsi semakin suram?

Baca Selengkapnya

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

8 jam lalu

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

Keterangan tertulis Sekretariat Presiden menyebut Jokowi disambut lautan masyarakat saat meninjau Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

9 jam lalu

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

Jokowi resmi menghapus sistem kelas melalui Perpres Nomor 59 tahun 2024 tentang Jaminan Kesehatan atau BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

9 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

10 jam lalu

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

Partai Negoro yang didirikan Faizal Assegaf dan kawan-kawan diluncurkan kemarin. Program jangka pendek mereka minta penegak hukum adili Jokowi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

10 jam lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

10 jam lalu

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

Jokowi akan umumkan Pansel KPK bulan ini. Apa itu Pansel KPK dan bagaimana aturan mengeenai pembentukannya?

Baca Selengkapnya