100 Hari Kerja Jokowi, Harga Cabai Masih Mahal

Reporter

Rabu, 28 Januari 2015 17:55 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bekas barisan relawan Joko Widodo angkat bicara tentang momentum peringatan 100 hari kerja sang presiden (baca: 'Jokowi, Dengarkan Kesaksian Ratna Mutiara'). Agus Widhartono, eks koordinator tim relawan Pilih Jokowi (Piljowi) Yogyakarta menilai salah satu tolak ukur keberhasilan pemerintahan Jokowi dari fluktuasi kebutuhan pokok.

"Ukurane, rego lombok isih larang (ukurannya, harga cabai masih mahal)," kata Agus kepada Tempo Rabu 28 Januari 2015. (Baca: 100 Hari Jokowi-JK, Bekas Tim Sukses Beri Nilai 5

Fluktuasi harga kebutuhan pangan menjadi cerminan bagaimana pemerintahan Jokowi mampu menstabilkan harga di tengah sejumlah kebijakan atas kenaikan dan penurunan harga bahan bakar minyak yang sebelumnya dilakukan.

"Seharusnya saat harga BBM diturunkan, harga kebutuhan pokok bisa ikut turun, tapi tidak terjadi," kata dia.

Sebenarnya, harga cabai berdasarkan pantauan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Kota Yogyakarta akhir pekan lalu memang sempat mengalami penurunan tajam, namun terhitung masih tinggi (baca: Diminta Tegas Soal KPK, Jokowi: Keras Lawan Lembut). Misalnya untuk cabai merah keriting dari Rp 90 ribu per kilogram menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Sementara cabai rawit Rp 40 ribu per kilogram dari Rp 73 ribu.

Relawan pun menilai Jokowi masih kurang berani menggunakan hak prerogatifnya sebagai presiden. Seperti untuk meredam polemik Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI soal pencalonan Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan. "Jokowi pemegang 73 juta suara rakyat saat pemilu lalu, kenapa masih takut menggunakan hak prerogatifnya," kata Agus. (Baca: 100 Hari Jokowi, ICW: Nilainya Lima)


Dia melihat justru yang terlihat mencolok di masyarakat tentang peranan elite partai pengusungnya dibanding kebijakan Jokowi sendiri. Relawan pun menilai dari puluhan menteri kabinet kerja, hanya satu dua orang yang tampak konkret bekerja. Misalnya Menteri Kelautan Perikanan, Menteri Pendidikan, dan Menteri Perhubungan.

"Lainnya ikut-ikut blusukan tapi nggak jelas juntrungannya," kata Agus yang mbandingkan Jokowi dengan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono saat di awal pemerintahannya periode kedua 2005 silam. (Baca: Kritik 100 Hari Jokowi, Mahasiswa Tabur Bunga)

Saat itu, SBY berani mengevaluasi kabinet yang bermasalah dengan mengumumkan di Gedung Agung Yogyakarta.

Di sisi lain, satu aspek positif dalam 100 hari kepemimpinan Jokowi, relawan melihat masih terlihat adanya aura semangat baik yang menonjol. "Masih ada semangat Jokowi merampungkan persoalannya, ini yang perlu terus didukung," kata dia. (Baca: Jokowi Tak Bisa Dimakzulkan, Begini Alasannya)

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler
Selalu Bilang Next, Ceu Popong Tegur Menteri Anies
EKSKLUSIF: Wawancara Ratna, Saksi Bambang KPK (I)|
KPK Rontok, Giliran Yusuf PPATK 'Diteror' DPR






Advertising
Advertising

Berita terkait

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

8 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

9 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

9 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

9 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

10 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

11 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

12 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

12 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

15 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya