Kata Menteri Tedjo Soal Pemusnahan Sabu 800 Kg  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 27 Januari 2015 14:09 WIB

Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) memeriksa sebuah mobil yang berisi 800 kg sabu dalam operasi tangkap tangan di Kalideres, Jakarta Barat, Senin, 5 Januari 2015. Petugas juga menangkap 9 tersangka. TEMPO/Marifka Wahyu

TEMPO.CO, Tangerang - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, yang belakangan ramai diperbincangkan gara-gara ucapan "rakyat enggak jelas", hadir menyaksikan pemusnahan narkotik jenis sabu di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Tedjo datang mengenakan kemeja putih bersama Ketua Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar. (Baca: Modus Selundup Sabu, dari Album Foto hingga Lilin)

Pemusnahan sabu dilakukan BNN hari ini, Selasa, 27 Januari 2015. Sabu 800 kilogram itu merupakan barang bukti sitaan BNN.

"Pemusnahan ini bukti prestasi BNN pada awal tahun. Sikap pemerintah pada gembong narkoba jelas. Presiden tegas menolak grasi (pengampunan), hukuman (mati) tetap dilaksanakan," kata Tedjo dalam sambutannya di podium.

Menteri kelahiran Magelang itu juga terlihat serius menguji barang bukti. Dengan sarung tangan, Tedjo menyobek kardus dan menukil sampel sabu, kemudian menyerahkannya kepada petugas laboratorium BNN.

Dengan saksama pula, Menteri Tedjo memperhatikan serbuk sabu yang telah berubah cokelat, artinya positif mengandung methamphetamine. (Baca: 2014, Kasus Ganja dan Sabu Meningkat)

Tedjo kemudian bergabung dengan rombongan pejabat dari TNI, Polri, kejaksaan, dan Mahkamah Agung menyaksikan pembakaran sabu di tempat pemusnahan sampah di kawasan bandara. Mengenakan masker, Tedjo turut berkeliling.

Selanjutnya: Tedjo Bungkam Ditanya Hal di Luar Narkoba

<!--more-->

Sayang, di luar ucapannya di podium, Tedjo bungkam saat awak media menanyakan beberapa hal di luar pemusnahan narkotik. (Baca: Menteri: Kasus Shabu Unhas Coreng Dunia Pendidikan)

Barang bukti sabu 800 kilogram merupakan tegahan BNN pada 5 Januari 2015 dalam Operasi Senyap. Berkaitan dengan itu, BNN meringkus sembilan tersangka, lima di antaranya warga negara asing.

Anang Iskandar mengungkapkan seorang tersangka adalah warga Cina bernama Wong Chi Ping yang telah menikahi seorang wanita Indonesia asal Surabaya. Wong Chi Ping merupakan target negara-negara di Asia Tenggara. Tidak hanya itu, Amerika dan Australia juga punya kepentingan menangkap pria 40 tahun itu.

Wong sudah 15 tahun berbisnis narkoba di Indonesia. Wong memiliki jaringan dengan sindikat narkotik internasional yang akhirnya ditangkap BNN, yakni CHN, TSL dan SEP.

BNN juga menangkap empat WNI berinisial SL, FF, SYD, dan ADK, serta seorang tersangka warga negara Malaysia.

AYU CIPTA



Baca Berita Terpopuler
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
EKSKLUSIF: Gaya Jokowi Minta Bambang KPK Dilepas
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus
Kegiatan Christopher dan Ali Sebelum Tabrakan


Advertising
Advertising

Berita terkait

KKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan

39 hari lalu

KKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memperkuat langkah pencegahan peredaran narkoba melalui pulau kecil perbatasan.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

52 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

TNI AL Gagalkan Penyelundupan 70 Kilogram Sabu di Bakauheni Lampung

53 hari lalu

TNI AL Gagalkan Penyelundupan 70 Kilogram Sabu di Bakauheni Lampung

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ketiga terduga pelaku yang membawa sabu itu datang dari Aceh.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD NTT Ditangkap di Rumahnya Karena Konsumsi Sabu, Hanya Diminta Rehabilitasi Rawat Jalan

29 Februari 2024

Anggota DPRD NTT Ditangkap di Rumahnya Karena Konsumsi Sabu, Hanya Diminta Rehabilitasi Rawat Jalan

BNN Provinsi menangkap anggota DPRD NTT karena mengkonsumsi sabu. Tidak dihukum, tapi diminta menjalani rehabilitasi rawat jalan.

Baca Selengkapnya

Pria Ini Ditemukan Tewas Setelah Dikejar BNN

28 Januari 2024

Pria Ini Ditemukan Tewas Setelah Dikejar BNN

Pria berinisial AR sudah menjadi target BNN Tanjung Jabung Timur karena diduga menjadi pengedar narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

KDRT Pegawai BNN, Istri Cabut Laporan dan Berdamai Lagi

14 Januari 2024

KDRT Pegawai BNN, Istri Cabut Laporan dan Berdamai Lagi

Kasus KDRT berulang, istri pegawai BNN kembali damai dengan suaminya untuk kasus kekerasan terkini yang dilaporkannya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif KDRT Pegawai BNN yang Viral, Ada Soal Utang Pinjol

8 Januari 2024

Polisi Ungkap Motif KDRT Pegawai BNN yang Viral, Ada Soal Utang Pinjol

Peristiwa KDRT dalam rumah tangga di Jatiasih, Bekasi, ini viral di media sosial karena, antara lain, terjadi di hadapan anak-anak mereka.

Baca Selengkapnya

Pegawai BNN Tersangka KDRT di Bekasi Akhirnya Ditahan

7 Januari 2024

Pegawai BNN Tersangka KDRT di Bekasi Akhirnya Ditahan

Polres Metro Bekasi Kota menahan pegawai aparatur sipil negara (ASN) Badan Narkotika Nasional (BNN), AF, tersangka KDRT terhadap istrinya

Baca Selengkapnya

Polisi Belum Tahan Pegawai BNN Tersangka KDRT di Bekasi, Kenapa?

3 Januari 2024

Polisi Belum Tahan Pegawai BNN Tersangka KDRT di Bekasi, Kenapa?

KDRT itu dilakukan oleh pegawai BNN AF di depan ketiga anak mereka di rumahnya di wilayah Jatiasih, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka KDRT di Bekasi, Pegawai BNN Hanya Terancam 4 Bulan Penjara

3 Januari 2024

Jadi Tersangka KDRT di Bekasi, Pegawai BNN Hanya Terancam 4 Bulan Penjara

Pegawai BNN disebut telah berulang kali melakukan KDRT terhadap istrinya. Korban sempat melaporkan kasus tersebut ke pihak BNN.

Baca Selengkapnya