Kuatnya KPK Bikin Koruptor Khawatir, Lalu Bersatu  

Reporter

Senin, 26 Januari 2015 02:40 WIB

Aksi ini tidak hanya diikuti oleh kaum pria, namun para ibu pun ikut mengekspresikan keinginan mereka sambil membawa spanduk bertuliskan save KPK save Indonesia. Dalam aksi tersebut mereka mengkampayekan cinta KPK dan cinta Polri yang bersih. 25 Januari 2015. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Erry Riyana Hardjapamekas, mengatakan upaya pelemahan KPK kali ini lebih sistematis dan kuat sehingga membuat potensinya dihabisi. Kata Erry, serangan itu muncul setelah KPK menunjukkan kinerja yang dahsyat dalam mengusut korupsi.

"Kekuatan KPK bikin koruptor khawatir," ujar dia saat dihubungi Tempo, Ahad, 25 Januari 2015. Ia termasuk tujuh tokoh yang kemarin ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk mencari solusi atas kekisruhan KPK dan Polri. (Baca: Jokowi Bikin Tim Independen Damaikan KPK Vs Polri)

"Sekarang para koruptor bersatu, sumber daya dan niat mereka lebih besar untuk mengegolkan berbagai kepentingan di balik lemahnya KPK," Erry menambahkan. Ia melihat pelemahan KPK saat ini merupakan akumulasi pelemahan pada masa lalu.


Jika sebelumnya upaya seperti itu datang satu per satu, kini datang secara langsung. "Bahasanya, upaya pelemahan KPK lebih komprehensif," ujar dia. Lingkar Istana yang bisa dimanfaatkan koruptor untuk menyusupkan kepentingannya membuat Erry cemas pelemahan KPK benar-benar bisa dilakukan kali ini. "Bahaya ini sangat terasa nyata," kata dia.

Serangan terhadap KPK itu muncul setelah lembaga ini menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka kasus suap. Jumat lalu, 23 Januari, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap polisi dan dijadikan tersangka dalam kasus kesaksian palsu pada 2010. (Baca: Penghancuran KPK: Tiga Indikasi PDIP Mega Bermain)


Wakil Ketua KPK yang lain, Adnan Pandu Praja, tiba-tiba juga dilaporkan ke polisi karena urusan sengketa saham pada masa lalu. Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto, menuduh Ketua KPK Abraham Samad melanggar kode etik karena dianggap mengadakan pertemuan politik. (Baca: PDIP Vs KPK, Megawati atau Abraham yang Dendam?)


MUHAMAD RIZKI



Baca juga:

KPK vs Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat?


KPK Vs Polri: Ada Buaya Moncong Putih

Ganjar Anggap KPK Gegabah terhadap Budi Gunawan



Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

6 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

6 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

12 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

15 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya