Todung: Cicak Vs Buaya Jilid II Bisa Lebih Dahsyat

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 24 Januari 2015 15:15 WIB

Seorang penggiat anti korupsi bersujud syukur saat mendengar Bambang Widjojanto dibebaskan di halaman Gedung KPK, Jakarta, Sabtu, 24 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis hukum dan Ketua Umum Yayasan Yap Thiam Hien, Todung Mulya Lubis, beranggapan pertentangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Mabes Polri jilid II bisa menjadi lebih dashyat.

"Ini bisa lebih dahsyat. Padahal, sesungguhnya, tak ada masalah apa-apa antara Polri dan KPK. Kasus Bambang (Widjojanto) hanyalah puncak gunung es," ujar Todung ketika ditemui di depan Gedung KPK, Sabtu, 24 Januari 2015. (Baca: Todung: Saya Sedih Jokowi Tak Tegas)

Kemarin, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap Bareskrim Mabes Polri dengan tuduhan memerintakan saksi membuat keterangan palsu dalam sengketa pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2010.

Bambang selesai menjalani pemeriksaan pada pukul 18.00 kemarin dan penahanannya baru ditangguhkan sekitar pukul satu malam, Sabtu dini hari tadi. (Baca: Ratusan Aktivis Antikorupsi Geruduk Polda Yogya)

Todung menjelaskan, KPK kontra Polri bisa menjadi lebih dahsyat apabila pimpinan-pimpinan KPK terus diincar. Setelah Bambang, ada informasi pimpinan KPK lainnya yaitu Adnan Pandu Praja juga akan dilaporkan ke Mabes Polri. (Baca: KPK vs Polri, Menteri Tedjo: Jangan Bakar Massa)


Adnan Pandu Praja dikabarkan akan dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan kepemilikan saham secara ilegal di PT Desy Timber di Berayu, Kalimantan Timur. Adnan juga dituduh melakukan perampokan terhadap perusahaan.

"Kalau semua pimpinan KPK dilaporkan untuk kasus perbuatan melawan hukum, ya, KPK akan lumpuh. Akan susah melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus korupsi secara mendalam ke depannya."


Apalagi, sampai saat ini Presiden Joko Widodo terkesan membiarkan konflik berlarut-larut.

ISTMAN MP


Berita terpopuler lainnya:
Abraham Minta Panglima TNI Moeldoko Lindungi KPK

Mega Gelar Pesta di Hari Penahanan Bambang KPK

KPK Vs Polri, Din Syamsuddin: Karena Sikap Jokowi

Advertising
Advertising

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

10 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

11 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

17 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

20 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya