Politikus PKS: Wajar Polisi Tangkap Bambang Widjojanto

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 23 Januari 2015 14:42 WIB

Seorang pria membaca berita penangkapan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, di situs Rimanews.com, di Jakarta 23 Januari 2015. Terlihat dalam layar foto Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto (kiri). TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Nasir Djamil, menganggap penangkapan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi adalah proses penegakan hukum biasa. Menurut dia, Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri telah melaksanakan tugas dengan obyektif, transparan, dan tidak diskriminatif.

"Saya lihat, polisi sudah mengumpulkan alat bukti. Jadi, ini proses penegakan hukum biasa, tidak ada yang luar biasa," katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 23 Januari 2015. (Baca: Bambang Wijojanto Ditangkap, Deny: Ini Berbahaya)

Penangkapan Bambang Widjojanto ini, ujar Nasir, bukanlah proses melemahkan KPK. "Ini adalah konsekuensi dari lembaga yang mempunyai kewenangan yang sama," tutur anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Ia juga meminta masyarakat melihat dari dua sisi koin penegakan hukum dalam penangkapan ini. "Mungkin orang yang pro dengan kepolisian menilai penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka adalah bagian pelemahan institusi. Jadi, tak perlu berburuk sangka. Dua institusi itu, KPK dan kepolisian, punya wewenang sebagai lembaga penegak hukum," katanya. (Baca: Bambang Ditangkap, Relawan Jokowi Kecewa PDIP)

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap Bareskrim Polri pagi tadi setelah mengantar anaknya ke sekolah. Ia dijadikan tersangka dugaan menyuruh orang memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, di Mahkamah Konstitusi. Kasus ini dilaporkan ke Bareskrim pada 15 Januari lalu. (Baca: Kasus Bambang Wijojanto Sudah Dicabut Tahun Lalu)

INDRI MAULIDAR




Berita terpopuler:
PDIP Diserang Balik: KPK Pernah Panggil Megawati
Wakil Ketua KPK Bambang W. Ditangkap Polisi
PDIP Vs KPK: Megawati atau Abraham yang Dendam?




Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

4 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

16 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

17 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

23 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya