Kasus Budi Gunawan, Muncul Wacana Pansus KPK  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 23 Januari 2015 06:43 WIB

Budi Gunawan dan Rekeningnya. (Grafis: Unay)

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Al Habsyi, mendukung wacana pembentukan Panitia Khusus terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi.

Langkah itu, menurut Aboe, perlu ditempuh guna menelusuri motif politik di balik penetapan status tersangka terhadap calon Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. "Sejauh ini belum ada pembahasan di tingkat komisi. Tapi kami setuju wacana itu," ujar Aboe, Kamis 22 Januari 2015. (Baca: Kutipan 5 Tokoh yang Sudutkan KPK)

Aboe mengatakan mekanisme pansus memungkinkan DPR mengaudit apakah proses penegakan hukum yang dilakukan KPK sesuai prosedur. Dalam kasus Budi Gunawan, kata dia, penetapan status tersangka terkesan sarat dengan muatan politis lantaran kasus yang disidik rentang waktunya terlalu jauh. "Tiba-tiba jadi tersangka saat yang bersangkutan dicalonkan sebagai Kapolri. Bagaimana mungkin bisa ditetapkan sebagai tersangka dalam waktu secepat itu?" katanya. (Baca: Kasus Budi Gunawan, Jokowi Bisa Di-Gus Dur-kan)

Aboe menampik anggapan jika langkah politik itu dinilai bertendensi untuk mendukung Budi Gunawan. "Kami menjaga proses penegakan hukum yang transparan," ujarnya. Menurut dia, wibawa penegakan hukum bisa runtuh jika lembaga seperti KPK diseret-seret dalam ranah politik. "Kami berharap KPK bisa menjadi lembaga yang independen dan kuat. Jangan dikesankan politis. Kalo sudah dikesankan politis, sulit kita bicara penegakan huium," katanya. (Baca: Pengacara Budi Gunawan: Orang KPK Bukan Malaikat)

Ketua Komisi Hukum Aziz Syamsuddin mengaku belum bisa menggambarkan peta dukungan terhadap wacana pembentukan pansus KPK. Menurut dia, desakan yang cukup mengemuka di komisi hukum adalah penggunaan hak interpelasi. Sejumlah fraksi menilai pengangkatan pelaksana tugas kapolri yang saat ini dipercayakan kepada Komisaris Jenderal Badrodin Haiti melanggar prosedur lantaran tidak dikomunikasikan dengan DPR. "Lihat perkembangannya dalam pekan depan," katanya. (Baca: Kasus Budi Gunawan, KPK Sudah Dua Hari 'Rehat')

RIKY FERDIANTO

Topik terhangat:
Budi Gunawan | Eksekusi Mati | Harga BBM Turun | AirAsia | Dana Siluman Ahok

Berita terpopuler lainnya:
Beginilah Cara Mereka Mengeroyok KPK
WhatsApp di Komputer, Begini Cara Install-nya
KPK Diserang, Abdullah Hehamahua: Jangan Khawatir
Mulai Pekan Depan, Polwan Boleh Berjilbab

Berita terkait

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

31 menit lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

2 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya