Anggota Wantimpres, Ahmad Hasyim Muzadi. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO,Surabaya- Salah seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden, KH Hasyim Muzadi, menjenguk aktivis antikorupsi, Mathur Husairi, yang terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya karena ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya di Bangkalan, Madura.
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu mengatakan menjenguk Mathur karena bersimpati. "Saya bersimpati. Masak, ada rakyat ditembaki dibiarkan," ujar Hasyim setelah melihat kondisi Mathur di ruang instalasi rawat darurat Rumah Sakit dr Soetomo, Rabu, 21 Januari 2015. (Baca berita terkait: Polisi Periksa Saksi Kunci Penembakan Aktivis.)
Hasyim mengatakan peristiwa penembakan tersebut harus segera diusut oleh polisi tanpa praduga apa pun. "Peristiwa seperti ini kelihatannya banyak terjadi. Tidak diperbolehkan terus terjadi," ujar Hasyim.
Menurut Hasyim, kondisi Mathur makin membaik meski masih sangat lemah. Namun Hasyim yakin Mathur akan segera sembuh. Saat ditanya apakah penembakan Mathur berkaitan dengan kasus dugaan korupsi yang menimpa Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron, Hasyim hanya menjawab, "Kalau soal itu, bukan bagian saya." (Baca: Sebelum Ditembak, Mathur Usik 2 Kasus Fuad Amin.)
Penembakan terhadap Mathur Husairi terjadi pada Selasa dinihari, 20 Januari 2015, saat dia hendak membuka pagar rumahnya. Saat itu, Mathur baru pulang dari pertemuan dengan tokoh masyarakat di Kota Bangkalan. Dua orang yang mengendarai sepeda motor mendekatinya lalu melepaskan tembakan ke bagian perutnya.