Belanda dan Brasil Tarik Dubes, Ini Sikap Kemenlu

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 19 Januari 2015 07:29 WIB

Polisi melakukan pengawalan ambulans yang mengangkut jenazah terpidana mati, minggu 18 Januari 2015. Eksekusi dilakukan setelah presiden Jokowi menolak grasi, para terpidana mati. Aris Andrianto/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI mengatakan belum memperoleh informasi resmi perihal pemanggilan pulang duta besar negara-negara sahabat dalam rangka konsultasi. Sejumlah media massa memberitakan pemerintah Brasil dan Belanda memanggil pulang duta besar mereka dari Jakarta dalam kaitan dengan eksekusi hukuman mati warga mereka yang dilaksanakan Ahad, 18 Januari 2015. (Baca: Kutuk Eksekusi, Belanda Tarik Dubes dari Jakarta)

Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders menyatakan mengutuk eksekusi itu dan memanggil pulang duta besar serta meminta penjelasan dari perwakilan Indonesia di Den Haag lewat laman resmi Kementerian. Sedangkan pernyataan protes pemerintah Brasil disampaikan juru bicara Presiden Dilma Rousseff. (Baca: Jaksa Agung: Eksekusi Mati Tak Sesuai Rencana)

"Kami belum dapat info resmi ihwal dubes pulang untuk konsultasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, kepada Tempo, Ahad, 18 Januari 2015.

Dia menambahkan, permintaan seorang duta besar kembali ke negaranya guna melakukan konsultasi merupakan suatu hal yang biasa dan hak pemerintahnya.

"Indonesia menghormati hak itu. Indonesia akan terus berupaya meningkatkan hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat," katanya. (Baca: Terpidana Mati Narkoba Dieksekusi Pukul 00.30)

Enam orang yang dieksekusi pada Ahad dinihari lalu adalah seorang warga Indonesia, Rani Andriani alias Melisa Aprilia, dan lima warga negara asing, yakni Daniel Enemuo (Nigeria), Ang Kim Soei (Belanda), Tran Thi Bich Hanh (Vietnam), Namaona Denis (Nigeria), dan Marco Archer Cardoso Moreira (Brasil). Lima orang dieksekusi di hadapan regu tembak di Nusakambangan, sedangkan Tran Thi Bich Hanh di Boyolali.

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan bahwa 20 eksekusi akan dilaksanakan tahun ini. Pada Desember 2014, Presiden Jokowi menolak permohonan grasi dari sedikitnya 64 individu yang divonis hukuman mati atas kasus narkoba.

NATALIA SANTI

Baca berita lainnya:
Jika Budi Gunawan Batal Dilantik, Jokowi Pilih 8 Calon Ini

'Jokowi Jadi Presiden karena Mega, Itu Tak Gratis'

Pencopotan Suhardi Itu Perintah Terakhir Sutarman

Pakaian Putih, Terpidana Bertanda Tembak di Dada

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

11 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

17 jam lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

19 jam lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

3 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi pesta narkoba belum lama ini diungkap. Bukan kali ini kasus polisi terlibat narkoba, termasuk eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Baca Selengkapnya

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

3 hari lalu

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis mati terhadap Nasrun alias Agam, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu seberat 45 kilogram.

Baca Selengkapnya

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

5 hari lalu

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

Lima anggota Polda Metro Jaya diringkus ketika mengonsumsi narkoba jenis sabu. Berikut daftar polisi terlibat jaringan narkoba, termasuk Andri Gustami

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

8 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

10 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

11 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya