Konflik Tanah, 3 Petani Wongsorejo Diciduk Polisi

Reporter

Sabtu, 17 Januari 2015 14:39 WIB

Ribuan petani melakukan aksi unjuk rasa saat Hari Tani Nasional di depan Gedung Badan pertahanan Nasional, Jakarta, Senin, (24/09) dengan meminta pemerintah untuk tidak merampas tanah rakyat. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Banyuwangi-Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur menangkap tiga petani kampung Bongkoran, Kecamatan Wongsorejo, Sabtu dini hari, 17 Januari 2015. Selama ini petani Bongkoran getol mempertahankan tanahnya yang akan dicaplok PT Wongsorejo dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk dibangun kawasan industri.


Koordinator Organisasi Petani Wongsorejo Yateno mengatakan tiga petani yang ditangkap polisi ialah Sulak, 45 tahun, Usman (60) dan Djali (50). Mereka diciduk sekitar pukul 02.30 WIB. "Kami tak tahu apa alasan penangkapan itu," kata Yateno kepada Tempo.


Menurut Yateno sekitar 12 polisi datang bersama petugas keamanan PT Wongsorejo. Sebelum menangkap tiga petani itu, rombongan lebih dulu menuju rumah Nursadin, salah satu petani. Ternyata Nursadin tak ada di rumah. Salah seorang petugas keamanan perusahaan bahkan sempat mengalungkan celurit ke leher istri Nursadin. (Baca berita terkait: Kontras Minta Polisi Usut Kekerasan di Wongsorejo)


Sebelum penangkapan, kata Yateno, petani Bongkoran kerap menerima intimidasi. Pada 28 September 2014 misalnya, 10 petani yang luka memar karena diserang sekelompok orang yang diduga preman suruhan perusahaan.


Kemudian pada Rabu, 12 Januari 2015, petani lainnya, Busana dan istrinya, ditodong pistol oleh tiga orang yang diduga anggota Marinir. Petani kemudian melaporkan kasus itu ke Polisi Militer TNI Angkatan Laut Banyuwangi.


Advertising
Advertising

Selain itu mereka juga melapor ke Polres Banyuwangi dan Kepolisian Daerah Jawa Timur. "Tiga petani yang ditangkap hari ini yang pernah melapor ke Polda," kata dia. (Baca: Komnas HAM Selidiki Sengketa Lahan Wongsorejo )


Kepala Polsek Wongsorejo Ajun Komisaris Mulyono membenarkan ada penangkapan petani. Namun dia enggan menjelaskan lebih lanjut. "Silakan tanya ke Polres Banyuwangi. Keterangan satu pintu di Polres," kata Mulyono.


Saat dihubungi, Kapolres Banyuwangi Ajun Komisaris Besar Tri Bisono Soemiharso belum merespon karena sedang ada acara. "Pak Kapolres masih ada kegiatan," kata seorang ajudan melalui telepon. (Baca pula: Petani Banyuwangi Tuntut Hak Tanah)


Konflik tanah Wongsorejo berawal saat diberikannya izin hak guna usaha (HGU) kebun randu seluas 603 hektare sejak 1980 kepada PT Wongsorejo. Namun HGU tersebut telah berakhir pada 2012 dan akan diperpanjang. Di sisi lain, Pemerintah Banyuwangi berencana membangun kawasan industri terpadu di lahan tersebut.


Namun, di kawasan kebun randu itu terdapat sekitar 287 kepala keluarga yang menetap sejak 1950-an. Mereka meminta 220 hektare lahan sebagai permukiman dan pertanian. Permintaan petani itu ditolak. Pemerintah Banyuwangi dan PT Wongsorejo hanya bersedia memberikan lahan seluas 60 hektare.

IKA NINGTYAS


Berita Terpopuler:
Tunda Budi, Jokowi Hindari 3 Masalah Besar
Jokowi Pilih Budi Gunawan, Ahok: Orang Salah Paham
Abdee Slank Bicara Soal Artis dan Keputusan Jokowi
Jokowi Tunda Budi Gunawan, Ini Drama di Istana
Tunda Budi, Jokowi Atasi Desakan Kubu Megawati

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya