Jokowi Umumkan Nasib Budi, Ini Isyarat Surya Paloh  

Reporter

Kamis, 15 Januari 2015 18:57 WIB

Calon Kapolri, Komjen Budi Gunawan mengangkat tangan bersama pimpinan rapat, Agus Hermanto (kanan), Taufi Kurniawan (kiri) dan Setya Novanto (kedua kiri) dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 15 Januari 2015. DPR menyetujui Budi Gunawan menjabat Kapolri menggantikan Sutarman. Pengesahan Budi sebagai Kapolri disetujui oleh 9 fraksi di DPR, kecuali Demokrat. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh berharap Presiden Joko Widodo tetap melantik calon Kepala Kepolisian yang disetujui DPR, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. "Menurut saya, harusnya pelantikan (Budi Gunawan) tetap berlangsung," kata Surya di ruang Fraksi NasDem DPR pada Kamis, 15 Januari 2015.

Menurut Surya, status tersangka terhadap Budi Gunawan memang memberatkan Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian itu. "Namun upaya untuk membangun sistem ketatanegaraan harus tetap berlanjut," katanya. (Baca: Surya Paloh: NasDem Tetap Dukung Budi Gunawan)

Presiden Jokowi menyampaikan surat kepada DPR pada 9 Januari 2015. Presiden meminta persetujuan DPR untuk mengangkat calon tunggalnya, Budi Gunawan, sebagai Kapolri baru. Sidang paripurna, termasuk Fraksi NasDem, juga mendukung pengangkatan Budi Gunawan. (Baca: Rahasia Jokowi Mengatasi Kisruh Budi Gunawan)

Siang tadi, Surya mengaku makan siang bersama Jokowi di Istana. Namun ia enggan menyebutkan apa isi pembicaraan antara dirinya dan Jokowi ihwal pelantikan Budi Gunawan. Ditanya apakah pelantikan Budi Gunawan berlangsung sore ini atau Jumat besok, Surya tetap bungkam. "Nanti malam akan ada progres yang disampaikan ke masyarakat," katanya. (Baca: Malam Ini, Jokowi Umumkan Nasib Budi Gunawan)

Menurut Surya, tak ada salahnya presiden memilih calon dalam waktu begitu cepat. "Apa yang salah dari proses yang cepat? Lebih cepat lebih baik."

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita Lain
Megawati Pertanyakan Status Tersangka Budi Gunawan
Kantor Pemberi Duit Anak Budi Gunawan Misterius
Kasus Budi Gunawan: 3 Indikasi Jokowi Kurang Tegas
Obat Pikun Ini Ada di Dapur Anda







Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

8 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Budi Gunawan Optimistis Tim Putra dan Putri Jakarta STIN BIN Mampu Menjuarai Proliga 2024

13 hari lalu

Budi Gunawan Optimistis Tim Putra dan Putri Jakarta STIN BIN Mampu Menjuarai Proliga 2024

Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan optimistis tim putra Jakarta STIN BIN dan tim putri Jakarta BIN mampu merengkuh gelar Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

32 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

45 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

46 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

46 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hadi Tjahjanto Kumpulkan Mendagri hingga Kepala BIN Bahas Situasi Pasca- Pemilu 2024

50 hari lalu

Hadi Tjahjanto Kumpulkan Mendagri hingga Kepala BIN Bahas Situasi Pasca- Pemilu 2024

Menkopolhukam Hadi Tjahjanto mengumpulkan Mendagri hingga Kepala BIN untuk membahas situasi pasca- Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

58 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya