Seekor harimau Sumatera beristirahat di kandang barunya di kebun binatang San Diego Wild Animal Park, San Pasqual Valley, Amerika Serikat (21/5). REUTERS/Mike Blake
TEMPO.CO, Padang - Harimau Sumatera ditemukan mati di kandangnya di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinatan Kota Bukittinggi, Minggu, 11 Januari 2015. Kepala Resor Konservasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Vera Ciko mengatakan, diduga harimau betina itu mati karena menderita sesak nafas.
"Belum ada rekam medisnya. Tapi analisa sementara dokter hewan mengatakan, ada cairan yang membelut jantungnya," ujarnya saat dihubungi Tempo, Selasa 13 Januari 2015.
Harimau bernama Sandy itu berasal dari Kebun Binatang Rimbo Jambi. Sandy dibawa ke Bukittinggi saat berusia 7 bulan pada akhir April 2013.
Sebelumnya, kata Vera, tidak ditemukan gejala penyakit. Namun, sepekan sebelum mati harimau itu tidak mau makan."Kamis kemarin kita kasih obat dan bius," ujarnya.
Vera mengatakan, harimau itu sudah diotopsi. Contoh cairannya dibawa ke laboratorium di Baso. "Bangkainya akan diawetkan di Padang Panjang," ujarnya.
Kini koleksi harimau Taman Marga Satwa dan Budaya Kinatan Kota Bukittinggi tinggal lima ekor. Terdiri dari dua jantan dan tiga betina.
Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah
24 Mei 2017
Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah
Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.