Teliti Black Box Air Asia, KNKT Dibantu Airbus

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 12 Januari 2015 19:30 WIB

Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ8501 diperlihatkan usai jumpa pers di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, 12 Januari 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Setelah pencarian selama 16 hari, penyelam TNI Angkatan Laut berhasil menemukan kotak data rekaman flight data recorder (FDR) pesawat Air Asia QZ8501 di Selat Karimata.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi segera meneliti kotak oranye tersebut dengan melibatkan teknisi Airbus asal Prancis. (Baca: Black Box Air Asia Ditemukan, Korban Tetap Dicari)

"Kami tunggu saksi accredited representative dari Airbus sebagai pembuatnya," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi di Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Senin, 12 Januari 2015.

Tim penyelam TNI Angkatan Laut berhasil mengangkat kotak FDR berwarna oranye pada pukul 07.10 WIB ke kapal Jadayat. Mereka lalu memindahkan black box ke KRI Banda Aceh dengan pengamanan yang ketat.

Di sana, Moeldoko dan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Tatang Kurniadi menyaksikan langsung kondisi black box saat diangkat. (Baca: Hari Ini, Kapal Asing Buru Black Box Air Asia)

Tatang mengatakan kondisi sampul FDR masih bagus. Tatang optimisis data penerbangan yang berada di memori modul di dalam sampul tidak rusak dan bisa terbaca dengan baik. Tim investigator KNKT akan membaca data tersebut di kantor pusat di Jakarta.

"Ini baru terendam 2 minggu. Berdasarkan pengalaman, kami mampu membaca data FDR yang sudah terendam dalam air selama 8 bulan, seperti black box Adam Air," kata Tatang. (Baca: Black Box Air Asia Terlacak, 'Cuci Pakai Air Tawar')

Selain Prancis, Tatang melibatkan beberapa investigator negara lain untuk menganalisis penyebab kecelakaan, seperti Singapura. Beberapa negara itu, yakni negara pabrikan pesawat dan mesin (state of manufacture), negara tempat kejadian kecelakaan, negara para korban, negara asal awak kabin, dan negara yang berkaitan dengan kecelakaan tersebut.

Meski tim SAR belum menemukan cockpit voice recorder pesawat, KNKT akan segera menganalisis FDR dan puing pesawat. Dalam waktu sebulan, KNKT akan mengeluarkan analisis awal penyebab kecelakaan.

"Untuk membuka hanya dua-tiga hari, tapi untuk menganalisis dan membacanya itu akan makan waktu lama," kata Tatang.

PUTRI ADITYOWATI




Berita Terpopuler




Paris Hilton Habiskan Rp 2,7 Miliar untuk Berpesta
Kemesraan Foto Yuni Shara Bersama Raffi dan Gigi
Britney Spears Menikmati Masa Lajangnya
Mau Cantik, Rihanna Habis Rp 500 Juta per Pekan

Berita terkait

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

9 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

11 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

11 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

15 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

28 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia menyediakan 62 penerbangan tambahan atau sekitar 11.160 kursi pada arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

31 hari lalu

AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

Maskapai penerbangan AirAsia memberikan diskon tiket penerbangan langsung ke luar negeri. Harga mulai Rp 389.000.

Baca Selengkapnya

AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

32 hari lalu

AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

35 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

Jumlah penerbangan pesawat ditambah 2 ribu selama masa mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

41 hari lalu

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan presiden terpilih Pilpres 2024 melihat perkembangan pembangunan IKN pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Operasikan 32 Pesawat, Indonesia AirAsia Optimistis Target Angkut 8 Juta Penumpang pada 2024 Tercapai

41 hari lalu

Operasikan 32 Pesawat, Indonesia AirAsia Optimistis Target Angkut 8 Juta Penumpang pada 2024 Tercapai

Indonesia AirAsia menargetkan pada tahun 2024 ini bisa mengangkut 8 juta penumpang. Jumlah ini akan menyamai angka pencapaian Indonesia AirAsia pada 2019, sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya