Harta Budi Gunawan Rp 22 M, Desmond: Kalau Haram?

Reporter

Senin, 12 Januari 2015 10:51 WIB

Komisaris Jenderal Budi Gunawan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Desmond Junaidi Mahesa menyatakan akan menanyakan tiga isu penting kepada calon tunggal Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Budi Gunawan. "Kalau saat uji kepatutan dan kelayakan nanti gelagapan, pencalonan Budi Gunawan akan dipertanyakan oleh DPR," kata Desmond saat dihubungi pada Senin, 12 Januari 2015. (Baca: Jokowi Pilih Budi Gunawan Dikecam, Ini Kata Istana)

Pertama, kata Desmond, DPR akan meminta Budi Gunawan mengklarifikasi tudingan rekening gendut. Menurut Desmond, Budi harus menjelaskan asal sumber dana di rekeningnya. "Kalau sumbernya haram, pencalonan Budi pasti kami tolak," kata Desmond. (Baca: DPR Sidang, Agenda Komjen Budi Gunawan Bagaimana?)

Jumlah kekayaan Budi Gunawan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara pada Agustus 2008 sebanyak Rp 4,468 miliar. Nilai tersebut meningkat lima kali lipat menjadi Rp 22,6 miliar pada Juli 2013. (Baca: Politikus Ini Sebut Budi Gunawan Cerdas dan Baik)

Dalam investigasi majalah Tempo edisi 4 Juli 2010, ada enam perwira tinggi serta sejumlah perwira menengah melakukan "transaksi yang tidak sesuai profil" alias melampaui gaji bulanan mereka. Transaksi paling besar dilakukan pada rekening milik Inspektur Jenderal Budi Gunawan, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

Pada 2006, melalui rekening pribadi dan rekening anaknya, mantan ajudan presiden Megawati Soekarnoputri itu mendapatkan setoran Rp 54 miliar, antara lain, dari sebuah perusahaan properti.

Kedua, ujar Desmond, DPR akan menanyakan keterlibatan Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian itu dalam pemilihan presiden 2014. DPR akan meminta Budi Gunawan mengklarifikasi apakah dia pernah menjalin komunikasi dengan tim sukses Jokowi saat pilpres dulu. "Budi Gunawan harus menjelaskan dia terlibat dalam proses pilpres atau tidak," kata Desmond.

Ketiga, Desmond akan menggali cara Budi Gunawan membangun pola komunikasi di Kepolisian. "Budi harus bisa menepis kalau dia tidak dekat dengan kepentingan partai pemerintah," kata Desmond. "Kalau nanti jawabannya tak meyakinkan, pencalonan Budi bisa kami tolak."

Menurut Desmond, Kepolisian harus netral dan melayani semua pihak. Kepolisian tak boleh hanya menjadi institusi yang menjaga kekuasaan. "Kepolisian jangan kayak zaman Soeharto yang digunakan untuk kepentingan kekuasaan," kata Desmond.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Baca berita lainnya:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
3 Blunder Jokowi Pilih Komjen Budi Gunawan

Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'

Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat




Berita terkait

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

1 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

3 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

12 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

13 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

13 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya