Pesawat Trigana Air Service Jenis Twin Otter dengan nomor registrasi PK-YRF sebelum lepas landas dari Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua menuju Bandara Puncak Jaya, Papua, beberapa waktu lalu. ANTARA/Chanry Andrew Suripatty
TEMPO.CO, Jayapura - Sebuah pesawat milik Trigana Air Service mengalami kecelakaan di Bandara Enarotali, Papua, Ahad 11 Januari 2015. Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Patrige Renwarin, pesawat itu tergelincir saat hendak mendarat.
Peristiwa ini terjadi pada pukul 13.30 WIT. Saat itu, pesawat Twin Otter DHC-6 bernomor PK-YRU akan mendarat setelah menempuh penerbangan dari Timika. "Tidak ada korban jiwa dalam kasus ini," kata dia kepada Tempo. (Baca juga: Bukan Cuma Lion, Dua Tahun 13 Pesawat Tergelincir)
Patrige mengatakan pesawat ini lepas landas atau take off dengan tidak membawa penumpang dari Timika, Kabupaten Mimika. Pesawat ini hendak menjemput karyawan PT Freeport Indonesia yang sedang berlibur di Paniai. Tapi saat tiba di landasan Bandara Enarotali, pesawat itu hilang kendali. "Akibat angin kencang sehingga pesawat itu tergelincir ke luar landasan," ujarnya.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Kabupaten Mimika, John Rettob, mengatakan ada tiga orang dalam pesawat itu yakni Pilot Kapten Robert Runtu, Co-Pilot Jihan, dan Mekanik Aris. Pesawat ini terbang dengan rute Timika-Paniai dan baru akan menjemput penumpang di Bandara Enarotali.
Akibat kejadian ini, pesawat itu mengalami kerusakan di bagian depan. Roda pesawat patah dan baling-balingnya rusak. "Saat itu cuaca cerah, hanya saja dari laporan yang diterima, ada angin kencang di sekitar bandara," kata John.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.