Petugas mengeluarkan jenazah Ilham Syafii terduga teroris Poso dari ruang otopsi RS Bhayangkara, Makassar, 10 Januari 2015. Terduga teroris Ilham Syafii jaringan Poso, ditembak mati Densus 88 Antiteror di perkebunan kelapa sawit Dusun Beringin, Tanalili, Luwu Utara, Sulsel. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Palopo- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI sempat beristirahat di Markas Polres Palopo usai menyergap dan menembak mati seorang terduga teroris jaringan Poso, di Desa Bungadidi, Kabupaten Luwu Utara, Sabtu, 10 Januari 2015. Setelah itu, jenazah terduga teroris tersebut langsung dibawa ke Makassar.
“Dari TKP, jenazahnya dibawa pakai mobil Avanza. Kemudian di Palopo jenazah dipindahkan ke ambulans. Luka bekas tembakan juga dibalut tim dokter. Lalu dibawa ke Makassar dengan pengawalan ketat,” kata anggota Polres Palopo yang enggan dicantumkan namanya. (Baca juga: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris)
Saat tiba di Mapolres Palopo, sejumlah wartawan yang sudah menunggu dan berusaha mengambil gambar mobil ambulans dihalau anggota polisi yang berjaga-jaga. Bahkan beberapa wartawan diminta menghapus foto-foto yang sudah diambil. (Baca juga: Sebelum Ditembak Mati, Terduga Teroris Beli Silet)
Setelah beberapa menit berada di Mapolres Palopo, tim Densus 88 yang mengendarai tiga mobil Avanza dan satu ambulans langsung meninggalkan Mapolres Palopo menuju Kota Makassar.
Kepala Kepolisian Resor Palopo, Ajun Komisaris Besar, Muhammad Guntur Tanjung, tidak bersedia memberikan komentar. Sambil berlalu, Guntur mengatakan, pihaknya tidak berwenang memberikan komentar.
Terduga teroris jaringan Poso berinisial IS disergap dan ditembak mati di Desa Bungadidi, Luwu Utara. IS sempat beristirahat dan membeli silet di salah satu warung di tepi jalan poros Masamba-Makassar. IS mengendarai sepeda motor bernomor polisi kode DN, Sulawesi Tengah.