Delapan ulama tengah berdoa diatas laut Jawa dimana pesawat AirAsia jatuh, doa tersebut juga diikuti sejumlah kru pesawat. Beberapa ulama berdoa dan menabur bunga diatas laut yang diperkirakaan pesawat AirAsia jatuh. Bandara Iskandar di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 6 Januari 2015. AP/Achmad Ibrahim.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Search and Rescue Marsekal Madya F. Henry Bambang Soelistyo yakin kotak hitam atau black box pesawat Air Asia QZ8501 tak pecah. Menurut dia, kotak hitam dibuat dari material khusus. (Baca: Setelah BlackBox Air Asia Ketemu, Korban Lain?)
"Black box itu dibuat dari metal yang bisa diperhitungkan, tahan terhadap bantingan dan temperatur," ujar Soelistyo di kantornya, Jumat, 9 Januari 2015. Dia pun berharap kotak hitam tersebut selamat meski ekor pesawat jenis Airbus A320-200 itu tak lagi utuh. Kotak hitam terletak pada bagian ekor pesawat.
Sebelumnya, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko khawatir kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501 sudah pecah dan menghilang dari bagian ekor. Musababnya, setelah tim penyelam turun ke bagian ekor pesawat dan menyusurinya sekitar satu jam, kotak hitam tak kunjung ditemukan. (Baca: Cina Bergabung Cari BlackBox Air Asia QZ8501)
Soelistyo mengatakan kekhawatiran tersebut wajar. Namun dia tetap yakin kotak hitam tersebut masih utuh.
Bagian ekor pesawat Air Asia ditemukan pada Rabu, 7 Januari 2015. Hari ini, tim SAR sedang berupaya mengangkat ekor. Kotak hitam diduga masih menempel pada bagian ekor.
Pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Belitung, pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat Air Asia QZ8501 membawa 155 penumpang dan 7 awak. Hingga siang ini, baru 48 jenazah yang berhasil dievakuasi.