Survei: Orang Indonesia Kian Permisif pada Korupsi  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 3 Januari 2015 03:36 WIB

Ilustrasi Gerakan anti korupsi. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Perilaku Anti-Korupsi (IPAK) Indonesia 2014 turun menjadi 3,61 persen dibanding tahun sebelumnya di angka 3,63 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan hasil survei perilaku antikorupsi (SPAK) yang dilakukan di 33 provinsi, 170 kota/kabupaten dengan sampel 10 ribu rumah tangga menunjukkan penurunan sikap masyarakat terhadap budaya anti korupsi. "SPAK ini ditujukan mengukur tingkat permisifitas masyarakat terhadap perilaku korupsi yang cenderung meningkat," kata Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 2 Januari 2015. (Baca:Ini Nama-Nama Penerima Aliran Dana Hambalang)

Dalam survei yang dilakukan lembaganya, nilai IPAK ini terbagi ke dalam empat kategori dengan skala 0-5, yakni 0-1,25 permisif terhadap korupsi, kemudian 1,26-2,50 permisif, 2,51-3,75 antikorupsi serta kategori sangat antikorupsi berada di angka 3,76-5,00. "Semakin mendekati angka lima menunjukkan perilaku masyarakat semakin anti korupsi," kata Suryamin.

Ia mencontohkan mengenai pertanyaan mengenai penyuapan adalah saat masyarakat membayar uang lebih (tanpa diminta) untuk mempercepat proses pengurusan layanan publik seperti KTP/KK, kemudian pemerasan yang dilakukan petugas atau nepotisme dalam bantuan untuk menjadi pegawai negeri atau sipil. (Baca:Kasus Hambalang, Ipar SBY Mangkir dari Panggilan KPK)

Hasilnya 3,61 dalam skala 0-5 atau lebih sedikit lebih rendah dibanding 2013 sebesar 3,63. "Ini dapat dikatakan tidak berubah secara makna atau ada penurunan tingkat antikorupsi masyarakat," kata Suryamin.

Suryamin menyatakan, berdasarkan karateristik demografi, perilaku sikap antikorupsi wilayah perkotaan lebih tinggi dari pedesaan yakni 3,71 berbanding 3,55 dan 3,71 berbanding 3,51. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, sikap anti korupsi laki-laki lebih tinggi yakni 3,64 dibanding perempuan 3,59. (Baca:Pembangunan Hambalang Mandek, Begini Arahan KPK)

Berdasarkan usia, IPAK warga di atas 60 tahun lebih tinggi 3,54 dibanding mereka yang berusia kurang dari 60 tahun 3,63, sementara tingkat pendidikan di atas SLTA, lebih antikorupsi dibandingkan lulusan di bawah SLTA. "Semakin tua semakin lemah sikap antikorupsinya, justru anak muda yang lebih berperilaku antikorupsi," ungkapnya.

JAYADI SUPRIADIN

Baca berita lainnya:
Korban AirAsia QZ8501 Ketemu, Masih Ada 10 Misteri

Janji Tony Fernandes ke Pramugari Korban Air Asia

Air Asia Ketemu, Keluarga Penumpang MH370 Cemburu

Pesawat Hilang: RI Lebih Cepat Ketimbang Malaysia

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

24 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

27 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

27 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya