Sejumlah petugas kapal Malaysia Lekir 26 memindahkan jenazah kekapal senggora escrot yang diduga penumpang dari pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Jawa, 2 Januari 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Surabaya - Tim DVI Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan rapat rekonsiliasi untuk menentukan identitas lima jenazah yang sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Awi Setiyono mengungkapkan hal itu di posko crisis center, Jumat, 2 Januari 2014. (Baca: Pencarian Air Asia Mulai Fokus ke Dasar Laut)
Salah satunya, jenazah laki-laki yang datang pertama kali pada Rabu, 31 Desember 2014. Empat lainnya ialah jenazah yang datang pada tahap kedua, Kamis, 1 Januari 2015. "Sementara itu, tiga jenazah lagi masih proses di ruang DVI," kata dia. (Baca: Total 10 Jenazah Korban Air Asia Sudah Dievakuasi)
Awi menjelaskan tim DVI kesulitan menentukan identitas jenazah laki-laki yang datang pertama kali. Sebab, antara antemortem atau data korban sebelum meninggal dibanding dengan postmortem atau data korban setelah meninggal tidak sesuai sehingga tim DVI tak berani menentukan identitasnya. "Kalau tidak sesuai itu yang kesulitan," kata dia.
Ia menambahkan, sidik jari jenazah laki-laki itu tidak ditemukan karena jari-jari korban sudah rusak. Sehingga post mortem-nya tidak ada, meskipun data antemortem-nya sudah ada. "Pagi ini dirapatkan lagi, semoga saja bisa teridentifikasi."
Menurut Awi, berapa pun jenazah yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur langsung dilakukan proses identifikasi secara cepat tanpa mengurangi keakuratan.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
29 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.