Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (kiri), menenangkan kerabat saat penyerahan jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, 1 Januari 2015. Penumpang diketahui bernama Hayati Lutfiah Hamid, adalah warga desa Sawotratap, Sidoarjo. AP/Dita Alangkara
TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya menurunkan tim psikiater untuk memulihkan trauma keluarga korban AirAsia QZ8501. Menurut anggota tim psikiater, Frilya, kondisi kejiwaan keluarga korban dikhawatirkan mengalami shock hebat pasca penemuan jenazah.
Frilya dan beberapa psikiater lain akan mendampingi keluarga korban di ruang antemortem Kepolisian Daerah Jawa Timur. "Kami difasilitasi Pemkot Surabaya," kata dia kepada Tempo, Kamis malam, 1 Januari 2015. (Baca: Keluarga Korban Air Asia Tahlilan hingga 7 Hari)
Salah satu yang didampingi tim psikiater adalah seorang anak yang kini menjadi sebatang kara karenakan orang tua dan dua saudaranya menjadi penumpang AirAsia QZ8501. "Kami masih berusaha menemuinya hingga saat ini," ujar Frilya.
Menurut Frilya, trauma atas musibah ini bisa mengganggu sisi sosial maupun psikologis keluarga korban. Terutama jika yang terjadi adalah kasus anak yang ditinggalkan orang tua dan saudaranya. (Baca: Nisan Pramugari Air Asia Bersanding Bunga)
Tim psikiater akan berjaga selama 24 jam nonstop setiap hari. Mereka dibagi menjadi tiga sif yaitu pagi, siang, dan malam. Masing-masing sif diisi tiga orang.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
29 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.